JAKARTA, Koranmadura.com – Direktur Eksekutif Greenomics Indonesia Elfian Effendi meminta semua pihak untuk mengawasi secara ketat program Merauke Integrated Food Estate yang dijalankan pemerintah.
Sebab dia mengkhawatirkan, program tersebut hanya bertujuan untuk mengeksploitasi kayu dari hutan yang akan dibabat untuk program Food Estate tersebut.
Hal itu diungkapkan Elfian Effendi, di Jakarta, Rabu 31 Januari 2024 sebagaimana dilansir dari Tempo.co.
Menurut dia, jumlah kayu di atas lahan hutan seluas 2,5 juta hektar mencapai 410,9 juta meter kubik. Di pasar internasional, jika dirupiahkan, nilainya mencapai Rp 375,51 triliun.
Sementara bila dihitung dengan patokan harga lokal di Papua, Greenomics memperkirakan, nilai tegakan kayu mencapai 410,9 juta meter kubik yang kalau dirupiahkan mencapai Rp 120,87 triliun. “Itu juga merupakan harga domestik terendah,” ujar Elfian Effendi.
Greenomics memerinci bahwa dari 410,9 juta meter kubik kayu yang akan dieksploitasi dari 2,5 juta hektar, terdapat 255,6 juta meter kubik kayu bulat kecil dan 155,3 juta meter kubik kayu bulat besar.
“Kayu bulat kecil 255,6 juta meter kubik itu bisa menghidupi hampir 9 tahun industri bubur kertas Indonesia dengan kapasitas produksi maksimal,” ujar Elfian. (Gema)