MEDAN, Koranmadura.com – Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) yang juga calon wakil presiden (Cawapres) Mahfud MD mengunjungi panti asuhan terbesar di Medan yaitu, Panti Asuhan Al Jamiyatul Washliyah di Kecamatan Medan Deli, Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut), pada Senin 15 Januari 2024.
Di depan warga panti, Mahfud menegaskan tentang pentingnya negara merawat anak yatim. Bahkan ini adalah perintah konstitusi yang termaktub dalam Pasal 34 ayat 1 UUD 1945.
“Fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara. Jadi para pendiri negara mewajibkan kepada negara untuk menyantuni anak yatim,” kata Mahfud MD.
Menurut Mahfud, anak-anak adalah masa depan bangsa. Jika tidak didik dengan baik, kata Mahfud, Indonesia ini akan tertinggal dari negara-negara lain.
“Kalau misalnya pendidikan hanya bisa ditempuh oleh anak-anak yang punya orang tua dan tidak miskin, maka masa depan negara juga jelek,” kata Mahfud.
Oleh karena itu, Mahfud menegaskan pentingnya kehadiran negara dalam merawat anak-anak yatim. Siapa pun yang memerintah, menurut Mahfud, harus memerhatikan ini.
“Sebab itu siapapun yang memerintah lintas partai lintas organisasi politik lintas ormas itu wajib menurut konstitusi untuk memperhatikan hal yang seperti ini,” imbuh Mahfud.
Dia meneruskan, “Lintas parpol harus sama sikapnya menyantuni anak yatim. Parpol apa saja, paslon apa saja itu harus sama sikapnya demi kebaikan masa depan negara.”
Pada kesempatan itu, Mahfud juga mengapresiasi Ormas Islam dari Sumut, Al Jam’iyatul Washliyah yang telah membersamai masyarakat hampir 1 abad lamanya.
Dengan banyaknya panti asuhan dan lembaga pendidikan yang dibangun Al Washliyah, Mahfud berharap anak yatim semakin dirawat dan Indonesia makin unggul di masa depan.
“Sudah hampir 100 tahun yang ternyata (Al Washliyah) punya banyak panti asuhan, punya banyak sekolah terus melakukan dakwah Islamiyah untuk Indonesia,” pungkas dia. (Gema)