SAMPANG, koranmadura.com – Calon Wakil Presiden RI nomor urut 3, Mahfud MD, menyambangi sejumlah Pondok Pesantren (Ponpes) di wilayah Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, untuk memperkenalkan program politiknya yang bertajuk “KTP Sakti”.
Ponpes yang dikunjungi oleh Cawapres Mahfud MD meliputi Ponpes Darul Ulum II Alwahidiyah di Desa Gersempal dan Ponpes Nahdlatul Thullab Taman Anom di Desa Omben, Kecamatan Omben. Kunjungan ini mendapat sambutan antusias dari masyarakat, santri, ulama, dan Kiai Madura. Khususnya, kehadiran di Ponpes Nahdlatul Thullab Taman Anom Desa Omben dimanfaatkan untuk mengisi Halaqoh Kebangsaan.
Mahfud MD menyampaikan penghargaannya terhadap kontribusi Pondok Pesantren dalam melahirkan tokoh-tokoh terkemuka, termasuk dirinya yang merupakan lulusan pondok pesantren. Dalam konteks ini, ia menyoroti pentingnya memberikan jaminan kesejahteraan kepada pondok pesantren, guru madin, dan marbot masjid.
“Saya pun juga lulusan pondok pesantren. Hebat kan pondok pentren, Madrasah diniyah bisa melahirkan seorang Menko Polhukam dan jadi Ketua Mahkamah Konstitusi. Dan dari basis pesantren pula bisa sekolah di universitas terbaik di dunia di Harvard University. Dan semua itu tidak lepas dari guru-guru kami,” ungkapnya.
Mahfud MD menekankan pentingnya memberikan jaminan penghasilan tetap bagi guru madin, guru ngaji, dan marbot masjid. Ia menyatakan bahwa program ini bertujuan untuk memberikan kepastian pendapatan kepada mereka, yang tidak hanya bergantung pada bantuan langsung seperti BLT sebesar Rp300 ribu per bulan.
Lebih lanjut, dia mengungkapkan rencananya untuk menciptakan “KTP Sakti” sebagai solusi administratif untuk mengatasi kendala dalam pendistribusian bantuan sosial.
“Program KTP Sakti yang akan kami buat nantinya akan membantu memperbaiki administrasi kependudukan, sehingga dapat memastikan bahwa bantuan sosial tepat sasaran. Dengan adanya KTP Sakti, kami berharap dapat otomatis memperbarui data penduduk, sehingga bantuan sosial dapat disalurkan sesuai dengan standar penghasilan masing-masing. Ini adalah langkah positif untuk memastikan program kesejahteraan tepat sasaran,” terang Mahfud MD. (MUHLIS/DIK