JAKARTA, Koranmadura.com – Calon Wakil Presiden nomor urut 03, Mahfud MD menegaskan, nilai-nilai ke-Islam-an dan ke-Indonesia-an amat penting bagi seorang muslim di Indonesia. Keduanya harus menyatu dan tidak saling meniadakan.
Hal itu ditegaskan Mahfud MD dalam sambutannya pada Konser Lilin Putih yang berlangsung di Balai Sarbini, Jakarta, Rabu 3 Januari 2024 malam.
“Saya merefleksi pengalaman pribadi saya dulu, ajakan kesatuan bangsa merupakan perjuangan yang saya lakukan sejak ikut dalam gerakan-gerakan mahasiswa,” kata Mahfud MD.
Ia mengungkapkan, guru-guru ketika di pondok pesantren sejak kecil mengajarkan persatuan bangsa.
Mahfud sering pula mengikuti pandangan seperti Gus Dur, Syafii Maarif, dan Nurcholish Madjid.
Mereka adalah tokoh-tokoh terkemuka Islam dan selalu mengajak persatuan bangsa. Mahfud mengaku mendengar tentang keislaman dan keindonesiaan dari tokoh-tokoh hebat tersebut.
“Keislaman dan keindonesiaan harus menyatu, bukan berarti Islam lalu mau menjadi mendominasi. Bukan. Harus menyatu. Intinya orang Islam Indonesia tidak harus berkiblat ke negara-negara Timur Tengah,” ujar Mahfud.
Dalam keislaman, lanjut Mahfud lagi, ada sumpah setia kepada negara. Sebab, dalam Indonesia hidup bangsa yang terdiri dari berbagai agama, suku, ras dan daerah yang semuanya menyatu secara inklusif.
“Kunci kebersatuan ini adalah toleransi. Bagi saya, keislaman dan keindonesiaan bukan hanya melahirkan toleransi, lebih dari itu adalah akseptasi, kita saling menerima dan bersatu untuk mencapai tujuan bersama,” kata Mahfud.
Dalam acara itu, diserahkan penghargaan Tokoh Pembawa Damai Indonesia kepada sejumlah figur lintas agama.
Konser Lilin Putih juga dimeriahkan penyanyi-penyanyi top seperti Eka Deli, Once Mekel, Stevan Pasaribu, dan grup musik acapella Jamaica Cafe. (Gema)