BANGKALAN, koranmadura.com – Program Santri Entrepreneur yang melekat di Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (Diskop UM) Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, tidak dilanjutkan lagi untuk tahun 2024.
Hal tersebut disampaikan Kepala Diskop UM Bangkalan, Iskandar Ahadiyat. Menurutnya program pemberdayaan santri di dunia usaha itu sudah berjalan 4 tahun. Tahun ini tidak dilanjutkan karena anggaran.
“Anggaran kami terbatas, karena dialihkan ke Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) nanti. Jadi anggaran kami dialokasikan ke program prioritas,” kata dia, Senin, 22 Januari 2024.
Diketahui, pada 2020 anggaran pelatihan Santri Entrepreneur di Kota Dzikir dan Shalawat itu sebesar Rp100 juta. Pada tahun 2021 turun menjadi Rp80 juta. Sementara pada 2022 dan 2023 turun lagi menjadi Rp50 juta.
“Setiap tahun anggaran selalu turun, karena anggaran kita terbatas,” ujar dia.
Namun demikian, walaupun tidak ada anggaran untuk pelatihan Santri Entrepreneur, pihaknya tetap melakukan pembinaan kepada para kaum sarungan untuk menumbuhkembangkan jiwa entrepreneur.
“Di pembinaan juga tidak ada anggaran, tapi kami tetap membina para santri, agar pelatihan yang sudah dilaksanakan sebelumnya tetap diterapkan,” tuturnya. (MAHMUD)