JAKARTA, Koranmadura.com – Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) Mahfud MD berjanji tidak akan mengecewakan dan meninggalkan rakyat, apabila diberi amanah memimpin Indonesia.
Janji itu disampaikan Ganjar didampingi Mahfud pada pernyataan penutupan Debat Capres terakhir di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu 4 Februari 2024 malam.
“Rakyat merupakan sumber energi kami, ruang-ruang terbuka yang mesti diakomodasi. Mereka adalah detak jantung kami. Mandat rakyat adalah amanah suci buat kami,” kata Ganjar.
Dia meneruskan, “Bismillahirrahmanirrahim, kita mulai era baru Indonesia, era dimana tidak satu rakyat pun ditinggalkan. No one left behind. Dan, kita memasuki era gotong royong menuju Indonesia unggul.”
Pada bagian lain, Ganjar menegaskan tekadnya untuk mewujudkan janji-janjinya bila nanti terpilih.
Mulai dari faskes (fasilitas kesehatan) yang tidak terpenuhi, pendidikan yang tidak inklusi, lapangan kerja yang tidak menjangkau lebih banyak orang.
“Atau barangkali, 1.000 hari kehidupan pertama untuk mencegah stunting itu mesti betul-betul dilakukan, agar bangsa ini punya investasi besar terhadap sumber daya manusia yang ada di Indonesia,” ujar Ganjar.
Dia meneruskan, “Itu janji yang harus ditepati. Kita tidak boleh lagi membiarkan kekecewaan itu berulang dan kemarahan rakyat kemudian muncul dan mereka menjadi apatis.”
“Dan kali ini, beri suara Anda kepada calon yang konsisten, yang visioner, yang mampu mendengarkan rakyat, negarawan, reformis, dan tidak mempunyai persoalan,” lanjutnya.
Jaga Demokrasi
Ganjar juga mengingatkan bahwa proses politik dan demokrasi harus dijaga agar berjalan dengan baik.
Dia bertekad untuk melawan politik dinasti. “Kita harus melawan politik dinasti yang didukung oleh mereka yang pernyataannya sangat terbuka, menguasai sepertiga kekayaan Indonesia,” kata Ganjar.
Dia meneruskan, “Sungguh-sungguh rakyat merasa terluka dengan statement itu. Dan yang menempatkan kepentingan keluarga menjadi di atas kepentingan segalanya.”
Masalah itu semakin serius karena kampus dan masyarakat sipil mulai bersuara mengutuk praktik politik dinasti ini.
“Kita sedang diingatkan agar track (jalur) demokrasi bisa berjalan baik. Dan, jangan biarkan KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme) subur kembali di Indonesia. Kita harus tegas menegakkan hukum,” tegasnya.
Capres berambut putih itu pun mengingatkan pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menjadi Capres pada Debat Pilpres 2019.
Ketika itu, Ganjar menjadi tim kampanye Jokowi. Dia mengingatkan untuk tidak memilih Capres yang punya potongan diktator, otoriter, punya rekam jejak pelanggar HAM (hak asasi manusia), punya rekam jejak melakukan kekerasan, dan punya rekam jejak masalah korupsi.
“Saya sangat setuju apa yang beliau sampaikan. Agar kriteria ini menjadi pegangan kita semua untuk memilih pemimpin,” tambahnya.
Pada akhir pernyataannya, Ganjar berterima kasih kepada seluruh rakyat Indonesia yang telah memberikan inspirasi, menitipkan harapan di pundak kami berdua untuk memilih nomor 3, Ganjar-Mahfud. (Gema)