Apabila kebutuhan beras dalam setahun sebesar 30,84 juta ton, ini berarti pada akhir tahun 2024 akan terjadi surplus 2,89 juta ton.
Yanu mengungkapkan, tren kenaikan harga beras bermula pada tahun 2022.
Kenaikan harga yang cukup signifikan terjadi pada periode September 2022, Februari 2023, dan Oktober 2023.
Kenaikan harga, lanjut Yanu, terjadi baik untuk beras premium, medium, maupun luar kualitas.
Bercermin pada data BPS, harga beras pada September 2022 untuk jenis premium di tingkat penggilingan rata-rata sebesar Rp. 10,252/kg, lalu pada bulan Februari 2023 naik menjadi Rp 11,818/kg, dan Oktober 2023 menjadi Rp 13.371/kg.
“Harga beras hingga Januari 2024 cenderung tetap tinggi di kisaran Rp 13.662 per kilogram. Ini adalah harga di tingkat penggilingan, tentu saja di tingkat grosir dan konsumen akan lebih tinggi, bisa menyentuh Rp 15.000 per kilogram, bahkan terkini mencapai Rp 18.000 per kilogram, tertinggi sepanjang sejarah. Kenaikan juga terjadi di Thailand,” kata Yanu.
Yanu mengatakan, pada waktu yang sama, harga beras di Vietnam cenderung stabil.
Menurut Organisasi Pangan Dunia (FAO), pada Januari 2024 indeks harga beras global naik 1,2% (mtm). (HARD)