JAKARTA, Koranmadura.com – Capres Ganjar Pranowo menilai, apa yang Mohamad Bijaksana Junerosano dengan usaha pengolahan sampahnya melalui bendera Waste4change menjadi contoh bagus yang patut ditiru.
Pasalnya pengolahan sampah ini sangat cocok dengan semangat ekonomi sirkular yang sedang marak saat ini.
“Ini contoh yang cukup bagus, bisa kita tunjukkan kepada publik praktiknya sudah terjadi sejak tahun 2015,” kata Ganjar Pranowo saat mengunjungi waste4change di Bekasi, Jawa Barat, Senin 5 Februari 2024.
Dia meneruskan, “Saya tantang sama beliau, bisa nggak diselesaikan Bantargebang, bisa. Nah, kalau kita bicara ekonomi sirkular ternyata ini bagus sekali.”
Tantangan Ganjar itu disambut antusias oleh Sano, sapaannya. Sama seperti pengelolaan sampah yang dia kerjakannya di Bekasi.
Menurut dia, persoalan sampah dapat diselesaikan jika pemimpin mempunyai kesadaran lingkungan dan berani membuat kebijakan.
Adapun waste4change ini bermula dari keresahan Mohamad Bijaksana Junerosano pada persoalan sampah yang tak kunjung selesai di wilayah Bekasi.
Perusahaan jasa pengelolaan sampah berbasis daur ulang ini mempu mengolah sampah sebanyak 60 ton per hari.
Kepada Ganjar Pranowo ia bercerita, West4Change sudah memiliki klien terdiri dari 200 lembaga, institusi serta 1.500 rumah warga dengan memastikan terjadinya sirkular ekonomi.
“Pengelolaan sampah dengan dipilah masing-masing jenis yang ada,” kata Sano.
Setiap klien juga diedukasi dan diberi pemahaman bahwa sampah dipilah menjadi tiga.
Misalnya sampah residu yakni sampah yang tidak bisa dikelola lagi atau tidak bisa menjadi daur ulang.
“Seperti misalnya sachet, kemudian plastik yang tipis-tipis itu kemudian menjadi RDF namanya,” ujarnya.
Dia meneruskan, “Produk-produk yang menjadi bahan bakar untuk semen. Jadi ada rantai berikutnya. Setelah Waste4Change ini kemudian bisa menjadikan ekonomi itu berputar.” (Gema)