Jakarta, Koranmadura.com – Imlek, lebih dari sekadar perayaan Tahun Baru, adalah tradisi yang sarat makna yang telah diwariskan selama lebih dari 3.500 tahun.
Pada tahun 2024, perayaan Imlek akan jatuh pada tanggal 10 Februari, menghadirkan nuansa istimewa bagi masyarakat Tionghoa di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.
Sejarah Panjang
Akar Imlek memiliki jejak yang dalam dalam sejarah China, dimulai sejak masa Dinasti Shang (1600-1046 SM). Awalnya, perayaan ini dicirikan oleh ritual pengorbanan untuk menghormati dewa dan leluhur.
Namun, seiring berjalannya waktu, tradisi Imlek terus berkembang, meninggalkan beberapa adat lama dan menumbuhkan tradisi baru yang menarik.
Imlek di Indonesia
Kedatangan orang China ke Asia Tenggara sejak abad ke-3 Masehi membawa tradisi Imlek ke nusantara. Migrasi ini membawa dampak besar dalam berbagai aspek kehidupan, seperti sistem perdagangan, maritim, moneter, dan budidaya.
Budaya Imlek pun turut mempengaruhi budaya lokal, yang memperkaya keragaman budaya Indonesia.
Perjalanan Sejarah di Indonesia
Perayaan Imlek di Indonesia telah mengalami pasang surut. Pada masa Soekarno, kebebasan berekspresi dan tradisi Tionghoa dijamin.
Namun, pada masa Soeharto, perayaan Imlek dibatasi. Baru pada masa Gus Dur, Imlek kembali diakui sebagai hari libur nasional.
Tradisi Unik
Kemeriahan perayaan Imlek di Indonesia sering kali ditandai dengan dekorasi merah, berkumpul bersama keluarga, menikmati hidangan khas, berbagi angpao, dan menyaksikan pertunjukan barongsai.
Setiap tahun dalam penanggalan China diwakili oleh salah satu dari 12 hewan, dan tahun 2024 merupakan tahun naga kayu.
Tahun Naga Kayu
Tahun 2024 diprediksi membawa energi positif, semangat, dan keberuntungan. Simbol naga kayu melambangkan kekuatan, kebijaksanaan, dan kemakmuran. Bagi masyarakat Tionghoa, tahun ini menjadi momen istimewa untuk memulai lembaran baru dengan penuh optimisme.
Kesimpulan
Imlek, lebih dari sekadar perayaan, adalah momen untuk mempererat tali persaudaraan, mendoakan harapan dan keberuntungan, serta melestarikan budaya dan tradisi yang kaya. Kemeriahan Imlek di Indonesia menjadi bukti nyata keragaman budaya bangsa yang patut dilestarikan. (Icel)