PAMEKASAN, koranmadura.com – Tim gabungan yang terdiri dari pihak kepolisian, TNI, BPBD, dan Basarnas terus melakukan upaya pencarian terhadap satu nelayan yang mengalami kecelakaan laut beberapa hari yang lalu di tengah cuaca ekstrem.
Nelayan yang masih dalam pencarian adalah H. Alwi (60) dari Desa Tlontorajah, Kecamatan Pasean. Sementara satu nelayan lainnya, Pak Abdu atau Abdurrahman (50) dari Desa Tamberu Barat, Kecamatan Sokobanah, Kabupaten Sampang, telah ditemukan tidak bernyawa di Pantai Sloppeng, Sumenep pada pukul 06.22 WIB pada Jumat, 15 Maret 2024.
Plt Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Pamekasan, Akhmad Dhofir Rosidi, menyatakan bahwa pencarian terhadap satu korban masih dilakukan selama 7 hari. Jika setelah periode tersebut korban tidak ditemukan, pencarian akan dihentikan sementara menunggu petunjuk selanjutnya dari Basarnas.
“Saat ini, tim gabungan telah melakukan proses pencarian kelima,” ujar Akhmad Dhofir Rosidi, Kamis, 18 Maret 2024.
Rosidi menekankan bahwa pencarian tidak dapat dilakukan di tengah laut karena kondisi ombak dan angin yang ekstrem. Keamanan tim pencari menjadi prioritas utama, sehingga pencarian dilakukan di sekitar pinggir pantai.
Pada peristiwa sebelumnya, lima nelayan mengalami kecelakaan laut saat berada di perairan Desa Tamberu, Kecamatan Batumarmar pada Rabu, 13 Maret 2024, sekitar pukul 15.30 WIB. Dua nelayan dinyatakan hilang, termasuk H. Alwi yang masih dalam pencarian, sedangkan tiga lainnya berhasil selamat.
Para nelayan yang selamat adalah Pak Hasin (47) dari Desa Tamberu, Pak Mat Saleh (65) dari Desa Batu Bintang, dan Pak Lan (50) dari Desa Blaban, Kecamatan Batumarmar, Kabupaten Pamekasan. (SUDUR/DIK)