Mereka diserang secara brutal, dibunuh, dan menjadi sasaran pasukan Israel.
“Ini merupakan peringatan yang menyakitkan bagi komunitas global untuk berinvestasi lebih banyak pada agenda Perempuan, Perdamaian, dan Keamanan,” terang Puan.
Mantan Menko PMK ini menekankan pentingnya pemberdayaan perempuan dalam isu AI karena perempuan merupakan setengah dari populasi dunia.
Menurut Puan, perempuan merupakan bagian integral dari solusi dan agen perdamaian yang efektif.
“Untuk mengatasi masalah ini, kita sebagai pemimpin perempuan harus mengambil tindakan nyata. Kita harus mendorong kepemimpinan perempuan dalam proses perdamaian. Demikian pula, kita juga harus memastikan bahwa perempuan terlibat aktif dalam pengembangan AI,” paparnya
Dengan melakukan hal itu, Puan menilai perempuan akan memahami dampak kecerdaan buatan, termasuk senjata otonom bagi diri mereka sendiri.
Ia juga memastikan komitmen DPR RI untuk terus berperan aktif, tidak hanya dalam menyuarakan kepentingan nasional Indonesia, tetapi juga dalam merespon berbagai tantangan global bersama IPU.
“Sebagai parlemen, adalah tugas kita untuk memastikan bahwa perempuan ikut serta dalam perundingan perdamaian,” tutup Puan.