PAMEKASAN, koranmadura.com-Target Pendapatan Asli Daerah (PAD) bidang wisata di bawah naungan Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Pamekasan, Madura Jawa Timur sering tidak tercapai.
PAD Pamekasan dari sektor wisata pada tahun 2022 hanya berkisar Rp. 33.743.000. Jumlah tersebut hanya 37,49 persen dari target yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp 90 juta.
Kemudian, pada tahun 2023 PAD dari sektor wisata hanya 29 juta atau 4,19 persen dari target yang ditetapkan sebesar Rp 710 juta
Kepala Bidang (Kabid) Pariwisata Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Pamekasan, Moh. Zahri mengatakan banyak faktor yang menyebabkan tidak tercapainya target tersebut. Salah satunya adanya refokusing anggaran untuk perbaikan fasilitas di destinasi wisata.
“Target PAD yang ditetapkan pemerintah terlalu tinggi, terus minimnya anggaran perbaikan fasilitas wisata. Selain itu yang memengaruhi tidak tercapainya PAD wisata juga karena adanya refocusing anggaran. Itu menyebabkan beberapa event yang telah disiapkan batal dilaksanakan,” jelas Zahri panggilan akrab Moh. Zahri, Rabu, 24 April 2024.
Meskipun sering tidak mencapai target, tahun 2024 ini pihaknya tetap optimis menargetkan pendapatan sekitar Rp 100 juta. Ia mengaku sudah melakukan perubahan pemberlakuan kenaikan harga tiket wisata dari semula Rp 2.000 menjadi Rp 5.000. Selain itu ia mengaku terus berupaya meningkatkan jumlah kunjungan di objek-objek wisata yang ada di Pamekasan.
“Dengan adanya kenaikan harga tiket wisata, PAD kita kemungkinan akan tercapai,” jelasnya.
Untuk diketahui wisata di bawah naungan dinas Pamekasan meliputi Wisata Jumiang, Talang Siring, Ekowisata Mangrove lembung. (sudur/beth)