SUMENEP, koranmadura.com – Sebanyak 726 warga Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, tercatat menderita Tuberkulosis (TBC) hingga Mei 2024 ini. Mereka ditangani dan diobati Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) setempat melalui Puskesmas – Puskesmas.
“Kasus TBC yang kami tangani dan obati sampai dengan bulan Mei ini ialah 726 penderita, baik anak, remaja maupun dewasa,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes P2KB Sumenep, Achmad Syamsuri.
Penanganan ratusan penderita TBC itu dilakukan oleh 30 Puskesmas di seluruh wilayah Kabupaten Sumenep. Upaya utama yang dilakukan adalah penemuan suspek TBC sebanyak-banyaknya.
“Kami menitikberatkan pada penemuan suspek TBC sebanyak-banyaknya. Karena dengan begitu akan lebih mudah memutus mata rantai penyebarannya,” kata Syamsuri.
Menurutnya, salah satu kendala utama dalam penanganan TBC adalah pemeriksaan kontak langsung setelah kasus ditemukan. Sering kali, individu enggan diperiksa karena merasa tidak memiliki gejala.
“Kadang-kadang ada yang enggan untuk diperiksa karena berpikir tidak ada gejala,” ungkap mantan Kepala Puskesmas Pandian, Kecamatan Kota Sumenep ini.
Meski menghadapi tantangan tersebut, Dinkes P2KB Sumenep tidak patah semangat. Sosialisasi dan motivasi terus diberikan kepada masyarakat agar bersedia menjalani pemeriksaan.
“Kami tidak putus asa. Kami terus memberikan sosialisasi dan motivasi agar mereka mau diperiksa dengan melibatkan berbagai pihak,” tambah Syamsuri.
Setelah pemeriksaan, terapi pencegahan TBC diberikan untuk memutus mata rantai penyebaran penyakit ini. Langkah-langkah preventif ini diharapkan dapat mengurangi jumlah kasus TBC di Kabupaten Sumenep. (FATHOL ALIF/DIK)