BANGKALAN, koranmadura.com – Pengasuh pondok pesantren (Ponpes) Syaichona Cholil, Bangkalan, Madura, Jawa Timur, Mohammad Nasih Aschal menyayangkan atas film “Guru Tugas” yang telah mencoreng dunia pendidikan pesantren.
Dirinya yang kerap diminta masukan oleh Akeloy Production memohon maaf kepada masyarakat, khususnya para kiai, ulama hingga guru tugas atas film pendek yang dinilai membangun citra tak baik pada guru tugas.
“Saya dekat dengan teman-teman Akeloy. Saya pribadi sebagai bagian dari Akleloy menyampaikan permohonan maaf kepada masyarkat,” kata Ra Nasih, sapaan akrab Mohammad Nasih Aschal, Senin, 13 Mei 2024.
Dia tidak jarang memberikan masukan atas konten yang diunggah di youtube Akeloy Production. Jika dalam film tersebut meresahkan masyarakat, kata Ra Nasih, merupkan kelalaian dirinya karena kurang perhatian.
“Semoga ini menjadi pembelajaran bagi kita semua dan hikmah dari kejadian ini,” kata dia.
Film pendek “Guru Tugas” itu menceritakan seorang guru agama dari pesantren yang bertugas di lembaga pesantren. Guru pria tersebut lantas melakukan tindak asusila kepada murid perempuannya.
Buntut dari keresahan masyarakat atas konten video berjudul “Guru Tugas”, tim cyber Polda Jawa Timur (Jatim) mengamankan tiga kru youtuber asal Bangkalan, berinisial Y (27), A (22) dan S (24).
Pria yang juga jabat anggota DPRD Jatim itu berpesan kepada masyarakat, agar tidak menghakimi seseorang yang dianggap berbuat salah. Kata Ra Nasih, serahkan semuanya kepada penegak hukum.
“Yang perpenting jangan menjadi hakim di kejadian ini. Biarlah hukum yang mengadili. Koperatif dalam persoalan hukum merupakan kewajiban bagi kita semua,” pesannya. (MAHMUD/SOE)