SUMENEP, koranmadura.com – Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Sumenep Bidang Hubungan dan Komunikasi Organisasi Kepemudaan dan Perguruan Tinggi, mendatangi kantor Dinas Pendidikan (Disdik) setempat.
Kedatangan mereka bertujuan untuk membahas persoalan serius terkait maraknya kasus pelecehan seksual di lingkungan pendidikan di kabupaten paling timur Pulau Madura.
Kedatangan aktivis PMII disambut langsung Kepala Disdik Sumenep, oleh Agus Dwi Saputra, dan Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak setempat, Mustangin.
Pengurus Cabang PMII Sumenep, Aisy, mengaku prihatin terhadap meningkatnya kasus pelecehan seksual di lingkungan pendidikan di Sumenep dari tahun 2023 hingga 2024. “Kami sangat prihatin dengan banyaknya kasus ini,” ujarnya, Rabu, 21 Mei 2024.
Menurut dia, seharusnya lembaga pendidikan menjadi tempat yang aman bagi anak-anak karena merupakan tempat mereka mengenyam ilmu pengetahuan sebagai generasi penerus bangsa.
Untuk itu, lanjut Aisy, evaluasi yang terarah dan tindakan tegas terhadap pelaku sangat diperlukan untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga pendidikan.
“Selain penegakan hukum yang adil agar kejadian serupa tidak terulang, kami rasa perlindungan terhadap para korban juga harus diberikan secara maksimal,” tambahnya. (FATHOL ALIF/DIK)