BANGKALAN, koranmadura.com – Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Syaichona Moh. Cholil, Bangkalan, Madura, Jawa Timur, Mohammad Nasih Aschal, berharap akun youtube Akeloy Production tidak bubar, walaupun tiga krunya ditangkap polisi.
“Teman-teman Akeloy tetap semangat berkreasi, menyalurkan bakat melalui konten video film pendek,” kata dia, Senin, 13 Mei 2024.
Menurut dia, konten video berjudul “Guru Tugas” yang menuai kritikan karena dianggap mencoreng nama baik guru tugas dan citra lembaga pondok pesantren, menjadi pelajaran untuk berkreasi lebih baik lagi.
“Manusia tidak lepas dari salah. Berangkat dari kejadian ini teman-teman youtuber harus mengambil hikmahnya,” ujar dia.
Pria yang juga jabat anggota DPRD Jatim itu menjelaskan, Akeloy Production telah berdiri sejak 2016 lalu. Video yang dimuat dalam akunnya sudah banyak, terutama tentang tradisi Madura seperti carok hingga adab.
“Tentu kreasi dari Akeloy sudah banyak ditonton masyarakat yang menggambarkan tradisi Madura yang mengedukasi,” kata dia.
Perlu diketahui, Film pendek “Guru Tugas” itu menceritakan seorang guru agama dari pesantren yang bertugas di lembaga pesantren. Guru pria itu lantas melakukan tindak asusila kepada murid perempuannya.
Buntut dari keresahan masyarakat atas konten video berjudul “Guru Tugas”, tim Cyber Polda Jawa Timur (Jatim) mengamankan tiga kru youtuber asal Bangkalan, berinisial Y (27), A (22) dan S (24).
Sementara orang tua dari tersangka Y, H. Toyyib tak menyangka konten video yang dibuat putranya bersama teman yang lain akan berujung pada persoalan hukum. Dia memohon maaf atas kekhilafan putranya.
“Saya mohon maafkan putra saya bersama dengan teman-temannya, baik kepada kiai, tokoh agama, serta pemilik lembaga pesantren,” tuturnya. (MAHMUD/DIK)