MH. Said Abdullah
Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDI Perjuangan ke V di Jakarta yang berlangsung tanggal 24-26 Mei mengusung tema Satyam Eva Jayate, yang bermakna bahwa ‘kebenaran pasti menang.’ Sebuah penegasan keyakinan dan konsistensi untuk selalu memperjuangkan kebenaran.
Ini penting menjadi penyegar komitmen dan semangat seluruh kader PDI Perjuangan. Bahwa setiap upaya memperjuangkan kebenaran akan selalu berhadapan dengan berbagai tantangan besar. Dan kita tetap yakin bahwa perjuangan menegakkan kebenaran sekalipun harus berhadapan berbagai rintangan, tantangan besar akan menang. Kebenaran selalu menemukan jalan dan akan menang.
Secara aplikatif sudah seharusnya perjuangan menegakkan kebenaran dari hulu sampai ke hilir dimulai dari kesungguhan seluruh kader PDI Perjuangan melalui jalan kebenaran. Keseluruhan aktivitas berpartai harus dilakukan dengan cara yang benar.
Perencanaan, input, proses sampai output, outcome harus dilakukan dengan cara yang benar.
Jika aktvitas berpartai sedikit saja tidak dilakukan dengan cara yang benar maka partai sesungguhnya dapat terperangkap hanya menjadi kumpulan orang-orang yang sekadar meraih kekuasaan demi kekuasaan.
Penegasan tema Satyam Eva Jayate dengan demikian pada internal partai menjadi peneguhan keyakinan agar tetap bersemangat, tidak kenal lelah memperjuangkan kebenaran karena keyakinan bahwa kebenaran akan selalu menang.
Kedua, bahwa untuk mencapai kebenaran harus pula menggunakan dan melalui cara serta proses yang benar.
Kita mengetahui bahwa salah satu peran strategis partai politik memberikan pendidikan politik kepada rakyat. Menjadi tauladan bagaimana menjalani kehidupan bermasyarakat yang bermartabat, yang senantiasa mentaati konstitusi dan peraturan perundang-undangan. Sebuah jalan kebenaran yang selalu ditegaskan dan diingatkan bahkan dicontohkan dengan konsistensi berpolitik Ketua Umum Ibu Megawati.
Berpartai adalah wujud untuk mengabdi dan melayani rakyat. Partai merupakan instrumen untuk memperjuangakan kepentingan rakyat.
Pengabdian jalan menuju kemuliaan. Tidak ada kemuliaan yang mencampakkan kebenaran. Kemuliaan selalu ber DNA dan berwatak kebenaran hakiki.
Jika dari awal, baik input, proses, kemudian output sampai outcome-nya dilakukan dengan cara yang benar, insya Allah ujung akhirnya masyarakat yang akan mendapatkan kesejahteraan.