SUMENEP, koranmadura.com – Sejak Januari hingga minggu keempat bulan Mei ini, sebanyak 882 warga Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur terserang Demam Berdarah Dengue (DBD).
“Itu jumlah kasus akumulatif sejak Januari hingga tanggal 26 Mei 2024,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Pengendalian Pendudukan dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Sumenep, Achmad Syamsuri.
Menurutnya, penyebaran kasus DBD selama periode tersebut merata di semua puskesmas, dengan Puskesmas Bluto dan Saronggi mencatatkan kasus tertinggi. Masing-masing 83 dan 80 kasus.
Analisis menunjukkan bahwa banyaknya genangan air di dua daerah tersebut, seperti penampungan air untuk persawahan dan tambak, menjadi faktor utama tingginya angka infeksi.
Sebaliknya, sambung Syamsuri, Puskesmas yang paling sedikit menangani kasus DBD selama periode tersebut ialah Puskesmas Masalembu dan Puskesmas Kangayan. Masing-masing hanya menangani 1 dan 2 kasus DBD.
“Saat ini, untuk kasus harian sudah menurun. Yang paling banyak terjadi pada bulan Januari sampai Maret,” paparnya, lebih lanjut.
Dari total 882 kasus, 850 pasien telah dinyatakan sembuh. Namun, 32 pasien lainnya, sesuai update data terakhir tersebut, masih menjalani perawatan intensif, baik di Puskesmas maupun rumah sakit. (FATHOL ALIF/SOE)