SUMENEP, koranmadura.com – Warga Sumenep dihebohkan dengan penemuan seorang bayi perempuan dalam sebuah kresek merah dan sempat dikira daging kurban di Desa Pabian, Kecamatan Kota, Selasa, 18 Juni 2024. Sempat mengalami hipotermia, saat ini kondisi bayi tersebut sudah stabil.
Sesaat setelah ditemukan, bayi malang tersebut sempat dibawa ke Puskesmas Pamolokan, sebelum akhirnya dirujuk ke rumah sakit karena butuh penanganan medis lebih lanjut.
Kepala Seksi Informasi RSUD dr. H Moh Anwar Sumenep, Erfin Sukayati mengatakan bayi tersebut sempat dirawat di Unit Gawat Darurat (UGD) sebelum dipindahkan ke ruang Neonatal Intensive Care Unit (NICU) yang merupakan ruang perawatan intensif untuk bayi berkebutuhan khusus.
“Bayi perempuan ini tiba di rumah sakit dengan kondisi hipotermia dan membutuhkan alat bantu oksigen selama hampir tiga jam. Saat ini sudah lepas oksigen dan sudah tidak hipotermia,” jelas Erfin, Rabu, 19 Juni 2024.
Bayi tersebut memiliki berat badan lahir rendah (BBLR). Bayi memiliki berat badan 2 kg, sehingga masih perlu berada dalam inkubator untuk menjaga stabilitas suhu tubuhnya.
“Saat ini, kondisi bayi sudah lebih stabil dan dalam proses pemulihan. Kami terus memantau perkembangan kesehatannya dengan cermat,” tambahnya.
Bersamaan dengan hal itu, pihak RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep terus berkoordinasi dengan Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Sumenep sebelum diserahkan Dinsos Provinsi Jawa Timur.
“Saat ini kami koordinasi dengan Dinsos Sumenep juga untuk ke depannya, sebelum bayi diserahkan Perlindungan dan Pelayanan Sosial Asuh Balita Dinsos Jawa Timur,” tambahnya.
Sekadar diketahui, hipotermia adalah kondisi medis di mana suhu tubuh seseorang turun di bawah tingkat normal yang diperlukan untuk fungsi tubuh yang optimal, yaitu di bawah 35 derajat Celsius (95 derajat Fahrenheit).
Sedangkan suhu tubuh normal bayi biasanya berkisar antara 36,5 hingga 37,5 derajat Celsius (97,7 hingga 99,5 derajat Fahrenheit). FATHOL ALIF