PAMEKASAN, koranmadura.com – Pengasuh Pondok Pesantren Riyadlatul Mubtadiin Karang Jati, Tlonto Ares, Kecamatan Waru, Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Kiai Achmad Tijani, menggambarkan sosok Calon Bupati Pamekasan, Achmad Baidowi. Beliau menceritakan perilaku Baidowi sejak di Ponpes Darul Ulum Banyuanyar hingga menjadi politisi nasional yang dikenal.
Menurut Kiai Tijani, Achmad Baidowi adalah pribadi yang mudah bergaul dengan siapa saja, humoris, cerdas, dan aktif dalam berbagai organisasi di sekolah maupun di pesantren. Tidak heran, semua santri mengenalnya dengan panggilan “Sitok.”
Kiai Tijani mengenal Baidowi dengan baik. Selain berbagi bangku sekolah, mereka juga berbagi aktivitas sehari-hari, termasuk mengaji, memasak, dan makan bersama. Salah satu cerita yang mengesankan dari masa itu adalah saat Baidowi hampir satu bulan tidak memiliki uang dan harus ‘Ngampong Ngakan’ alias makan gratis.
“Dulu Bapak Achmad Baidowi kurus, kiriman uang dari orang tua beliau sering terlambat. Alhamdulillah beliau sekarang sukses, saya ikut senang,” ungkap Kiai Tijani.
Achmad Baidowi juga dikenal sebagai santri yang cerdas, aktif bertanya di kelas, dan memiliki kecintaan terhadap sepak bola. Yang membuatnya istimewa adalah sifatnya yang santun dan beradab.
“Sampai sekarang, jika dibutuhkan oleh guru dan pesantren, aktivitas lain akan ditinggalkan. Menurut saya, ini adalah keistimewaan Bapak Achmad Baidowi,” tutur Kiai Tijani.
Kiai Tijani tidak terkejut bahwa Baidowi kini menjadi pejabat negara sekaligus politisi yang vokal dalam memperjuangkan hak warga dan pesantren di Madura. Oleh karena itu, ia senang mendengar bahwa Achmad Baidowi akan maju sebagai Bupati Pamekasan pada Pilkada 2024.
“Saya sangat setuju jika beliau turut mencalonkan diri sebagai calon Bupati, melihat perjalanan karier politik dan latar belakang pendidikannya, beliau memang layak menjadi Bupati,” ujarnya.
Kiai Tijani juga membeberkan sebagian pekerjaan dan posisi strategis serta pendidikan yang pernah dijalani Achmad Baidowi.
“Beliau meraih gelar doktor dan memiliki rekam jejak sebagai wartawan, serta sekarang sebagai anggota DPR RI. Yang istimewa bagi masyarakat, beliau adalah seorang santri. Saya yakin Pamekasan butuh pemimpin seperti beliau yang sudah berpengalaman, tahu keluh kesah masyarakat dan apa yang dibutuhkan. Intinya, beliau layak dan menjadi kategori pemimpin ideal untuk Pamekasan ke depan,” tutupnya. (RIDWAN/DIK)