PAMEKASAN, koranmadura.com– Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, menyebutkan, realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) di bidang wisata pada tahun ini terbilang rendah. Sebab, capaian pada tahun ini hanya 22 persen dari target.
Berdasar hasi evaluasi hingga triwulan kedua 2024, capaian pendapatan yang akan disumbangkan untuk PAD Pamekasan dari sektor pariwisata hanya Rp. 22,88 juta dari target Rp. 100 juta dalam setahun.
Menurut Kepala Bidang Pariwisata, Disporapar Pamekasan, Mohammad Zahri, faktor menurunnya pendapatan tersebut karena pada Ramadan lalu, hampir seluruh obyek wisata di wilayahnya minim kunjungan. Selain itu, nilai retribusi sebesar Rp. 5.000 masih belum diberlakukan.
“Diantara penyebab minimnya kunjungan pada Ramadan lalu, karena sebagian obyek wisata ditutup untuk perbaikan fasilitas,” kata Zahri, Senin (8 Juli 2024).
Diantara langkah untuk peningkatan capaian retribusi, Disparpora Pamekasan akan menerapkan aplikasi e-Tiket dengan nominal harga tiket Rp. 5.000 untuk setiap pengunjung. Aplikasi non tunai tersebut saat sedang proses penyempurnaan dan akan segera diberlakukan.
Selain itu, pihaknya sudah mendorong Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) sebagai kelompok masyarakat yang mengelola salah satu obyek wisata untuk meningjatkan pemasaran obyek wisata yang dikelola. Salah satunya denhan mengadakan kegiatan yang menarik masyarakat untuk berkunjung.
Di Kabupaten Pamekasan, terdapat tiga destinasi wisata yang menjadi binaan Pemkab setempat. Ketiganha antara lain, Pantai Jumiang, Pantai Talang Siring, dan Ekowisata Mangrove Lembung.
Pewarta: Moh. Sudur
Editor : g. mujtaba