SUMENEP, koranmadura.com – Selama bertahun-tahun, warga Dusun Jembu, Desa Kolo-Kolo, Kecamatan Arjasa, Pulau Kangean, Sumenep, Madura, Jawa Timur belum pernah merasakan nikmatnya jalan beraspal.
Ketika musim hujan tiba, jalan berlumpur dan sulit dilalui menjadi tantangan sehari-hari yang harus mereka hadapi.
Namun, sejak sekitar dua bulan lalu, mereka memutuskan untuk mengubah keadaan tersebut dengan tangan mereka sendiri.
Warga dusun ini gotong royong membangun jalan poros sepanjang 5 km untuk menghubungkan dengan Dusun Padisaan, desa setempat.
Dengan penuh semangat, warga mulai mengumpulkan dana dan material yang dibutuhkan untuk pembangunan jalan.
Mereka bergotong royong mengumpulkan biaya secara urunan untuk pengadaan batu, pasir, dan aspal, hingga menyewa alat berat untuk memperlancar proses pembangunan.
Hingga saat ini, mereka telah berhasil mengaspal jalan tersebut sekitar 750 meter dengan biaya mencapai sekitar Rp160 juta.
Salah seorang warga Dusun Jembu, Suparman mengatakan akses jalan beraspal sangat dibutuhkan agar aktivitas sehari-hari mereka menjadi lebih mudah dan nyaman.
“Kami sangat membutuhkan akses jalan yang layak karena selama ini kami belum pernah merasakan jalan beraspal,” ujarnya.
Setiap batu yang ditata, setiap pasir yang disebar, dan setiap aspal yang dihamparkan merupakan bukti nyata dari semangat dan harapan warga Dusun Jembu.
Mereka berharap ada perhatian serius dari pemerintah agar proses pembangunan jalan ini bisa selesai lebih cepat dan tidak terlalu membebani warga.
“Kami berharap pemerintah bisa melihat perjuangan kami dan memberikan bantuan yang kami butuhkan,” tambah Suparman.
Jalan yang layak bukan hanya soal kenyamanan, tetapi juga soal kesempatan. Dengan akses jalan yang baik, warga Dusun Jembu dapat menjalani kehidupan yang lebih baik.
Anak-anak bisa pergi ke sekolah tanpa harus berjuang melewati jalan berlumpur, petani bisa membawa hasil panen mereka ke pasar dengan lebih mudah, dan perekonomian desa bisa berkembang lebih cepat. FATHOL ALIF