SUMENEP, koranmadura.com – Tradisi tahunan Haul dan Jamasan Pusaka Keraton Sumenep serta Pusaka Leluhur Desa Aeng Tong-Tong yang digelar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep bersama Pelestari Budaya Leluhur Desa Aeng Tong-Tong “Pelar Agung” kali ini melibatkan lintas generasi, termasuk kalangan siswa.
Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, mengatakan pelibatan pelajar dalam kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan kecintaan dan kepedulian terhadap keris di kalangan generasi muda.
Dengan begitu, sambungnya, regenerasi pengrajin keris di kabupaten paling timur Pulau Madura ini akan terus berlangsung dan tradisi ini tidak terputus.
“Siswa biar tahu, bahwa Sumenep adalah Kota Keris. Agar mereka bisa menjelaskan keris itu seperti apa. Termasuk mengetahui, bahwa keris ini merupakan warisan budaya tak benda yang dimiliki Kabupaten Sumenep,” ujarnya.
Untuk itu, sambungnya, dia berharap kepada para empu, sesepuh, dan pelaku keris utamanya di Desa Aeng Tong-Tong supaya senantiasa menularkan ilmu dan keahliannya kepada generasi muda di desanya, demi melestarikan tradisi luhur.
Empu Keris Paguyuban Pelar Agung, Ika Arista, menambahkan bahwa pelibatan siswa dalam kegiatan ini bertujuan agar mereka dapat melihat langsung proses penjamasan keris serta memahami pentingnya merawat pusaka leluhur.
“Semoga, kegiatan ini memberikan pengetahuan kepada siswa tentang merawat pusaka keris sebagai salah satu budaya warisan leluhur,” ujarnya. FATHOL ALIF