SUMENEP, koranmadura.com – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Lembaga Studi Arus Informasi (LSAI) kembali mengadakan sosialisasi literasi keuangan di Sumenep, Madura, Jawa Timur. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai pengelolaan keuangan yang bijak dan aman.
Perwakilan OJK Provinsi Jawa Timur, Nugraha Rahman, mengatakan bahwa sosialisasi literasi keuangan terhadap masyarakat masih perlu terus digalakkan. Hal ini penting agar masyarakat benar-benar memahami cara memanfaatkan produk dan layanan keuangan dengan bijak.
“Dengan tingkat literasi keuangan yang kuat, masyarakat akan lebih mampu mengenali dan menghindari penipuan serta praktik keuangan merugikan, seperti pinjaman online ilegal dan investasi bodong,” ujar Rahman.
OJK juga menyediakan berbagai layanan pengaduan dan edukasi yang dapat diakses oleh masyarakat untuk mendapatkan informasi terkait pinjaman online ilegal atau investasi bodong.
Dalam acara yang diikuti oleh berbagai kalangan masyarakat ini, Direktur Eksekutif LSAI, Abrari, menekankan pentingnya membedakan antara kebutuhan dan keinginan dalam mengelola keuangan.
“Sering kali kita terjebak dalam pola konsumsi berlebihan karena tidak bisa membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Hal ini dapat berdampak buruk pada kesehatan finansial kita,” ujar Abrari, Selasa, 30 Juli 2024.
Abrari juga mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai maraknya pinjaman online dan investasi ilegal agar tidak sampai terjerat dalam masalah keuangan.
“Pinjaman online ilegal dan investasi bodong adalah dua ancaman serius bagi stabilitas keuangan pribadi. Masyarakat harus lebih waspada dan selalu mengecek legalitas lembaga keuangan sebelum melakukan transaksi,” tambahnya. (FATHOL ALIF/DIK)