SUMENEP, koranmadura.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumenep mencatat sekitar 64 desa masuk dalam peta siaga darurat kekeringan pada musim kemarau tahun ini.
Sekretaris BPBD Sumenep, Abd. Kadir, menyatakan bahwa data tersebut berdasarkan laporan tahun 2023. “Ada sekitar 64 desa yang termasuk dalam peta siaga darurat kekeringan. Jumlah itu yang menjadi perhatian kita,” ujar Abd. Kadir pada Kamis, 18 Juli 2024.
Dari 64 desa tersebut, 7 desa sudah masuk kategori kering kritis dan 57 desa masuk kategori kering langka. Untuk menangani kekeringan, BPBD Sumenep telah menyiapkan berbagai langkah, salah satunya adalah kesiapsiagaan dalam pendistribusian air bersih ke desa-desa terdampak.
“Desa yang mengalami kekeringan bisa mengajukan bantuan air bersih dengan pengantar dari kecamatan,” jelas Abd. Kadir.
Ia juga menyatakan bahwa penanganan kekeringan sejauh ini masih dapat diatasi dengan baik. “Setiap pengajuan langsung ditangani sesuai aturan,” tambahnya. (FATHOL ALIF/DIK)