SUMENEP, koranmadura.com – Kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang berujung maut di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, belakangan ini menarik perhatian banyak pihak, termasuk Anggota DPRD Jawa Timur dari Fraksi PDI Perjuangan, Indriyani Yulia Mariska.
Perempuan asal Sumenep ini mengecam keras sekaligus mengaku prihatin atas kasus-kasus KDRT yang belakangan terjadi di daerah tersebut
“Saya sangat mengecam keras berbagai tindakan KDRT yang terjadi di Sumenep akhir-akhir ini. Sebagai perempuan dan wakil rakyat, saya merasa sangat prihatin, dan harus segera dihentikan,” ujar perempuan yang akrab disapa Indri ini, Jumat, 11 Oktober 2024.
Srikandi PDI Perjuangan ini mendorong supaya kasus-kasus KDRT yang terjadi ditangani secara serius, dan pelakunya dihukum maksimal.
“Hukum harus ditegakkan seadil-adilnya. Saya harap pemerintah daerah bersama aparat kepolisian segera mengambil tindakan tegas agar kasus serupa tidak terulang lagi di kemudian hari,” tambahnya.
Dia juga mendorong masyarakat untuk lebih peduli dan melaporkan setiap tindakan kekerasan yang terjadi di lingkungan mereka.
“Kekerasan bukan masalah pribadi, tapi merupakan persoalan sosial yang harus diselesaikan bersama-sama. Jangan sampai korban-korban berikutnya berjatuhan karena ketidakpedulian kita,” pungkasnya.
Diketahui, dalam waktu berdekatan, setidaknya sudah dua kasus KDRT yang berujung pada kematian dilaporkan di Sumenep. Pertama terjadi di Desa Jenangger, Kecamatan Batang-Batang, dan yang terbaru di Desa Gadding, Kecamatan Manding. FATHOL ALIF