SUMENEP, koranmadura.com – UMKM tumbuh subur di masa lepemimpinan Achmad Fauzi Wongsojudo sebagai Bupati Sumenep. Hal itu terlihat dari data OSS RBA atau Online Single Submission Risk Based Approach, yaitu platform untuk mengurus perizinan berusaha yang berbasis risiko.
Berdasarkan data tersebut, diketahui, pada tahun 2022 tercatat 13.200 NIB yang diterbitkan untuk UMKM, jumlah ini meningkat menjadi 14.207 pada 2023, dan hingga 30 September 2024 sudah mencapai 14.078.
“UMKM merupakan salah satu tulang punggung perekonomian di Kabupaten Sumenep,” ujar Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sumenep, Abd. Rahman Riadi.
Adanya peningkatan ini, lanjut mantan Kalaksa BPBD Sumenep ini, merupakan hasil dari komitmen Bupati Achmad Fauzi Wongsojudo dalam memajukan UMKM sebagai motor penggerak ekonomi daerah.
Menurut dia, terus meningkatnya pertumbuhan UMKM ini juga telah berdampak pada nilai investasi di Sumenep yang terus menunjukkan adanya peningkatan signifikan.
Pada tahun 2022, total investasi di Sumenep mencapai Rp 1,77 triliun dengan serapan tenaga kerja sebanyak 31.227 orang. Angka ini meningkat menjadi Rp 2,1 triliun pada tahun 2023, dengan tenaga kerja yang terserap mencapai 45.454 orang. Hingga September 2024, nilai investasi sudah mencapai Rp 2,4 triliun.
Rahman optimistis target realisasi investasi tahun 2024 sebesar Rp 2,5 triliun, dengan serapan tenaga kerja yang akan lebih meningkat dibanding tahun sebelumnya, bisa tercapai. FATHOL ALIF