SAMPANG, koranmadura.com – Droping air bersih oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) ke Pulau Mandangin, Kecamatan Sampang, Madura, Jawa Timur, terpaksa belum bisa dilakukan karena terkendala armada.
Sementara di Kabupaten Sampang sendiri terdapat kurang lebih 102 desa yang mengalami kekeringan dan semuanya hampir telah dilakukan dropping air bersih semenjak September 2024.
Kasi Kadaruratan dan Logistik (KL) BPBD Sampang Moh Hozen menyampaikan, untuk distribusi air ke daerah kering kritis sudah dilakukan, namun ada beberapa desa yang belum selesai, termasuk pulau mandangin.
“Untuk pulau mandangin, kami kesulitan armada dalam mendistribusikan, sehingga hingga akhir Oktober ini belum tersalurkan,” tuturnya, Sabtu, 2 Novomber 2024.
Pihaknya mengaku sudah melakukan upaya dengan merencanakan pendistribusian air bersih melalui perahu angkutan umum, namun Kepala Desa di Pulau Mandangin belum menanggapi rencana tersebut.
Di tahun sebelumnya, pihaknya pernah melakukan distribusi air ke Pulau Mandangin melalui kapal di pelabuhan Branta. Namun saat ini kapal tersebut tidak lagi beroperasi.
“Kami juga sempat menawarkan pinjaman tandan dan batuan drigen kepada pihak desa, namun lagi-lagi belum direspon,” ungkapnya.
Pihaknya menyebutkan, ada banyak desa di Kabupaten Sampang yang mengalami krisis air bersih. Desa-desa tersebut ada di Kecamatan Sreseh (12 desa), Kecamatan Banyuates (2 desa), Kecamatan Kedungdung (15 desa), Kecamatan Karang Penang (7 desa), Kecamatan Tambelangan (10 desa), Kecamatan Sokobanah (9 desa), Kecamatan Pangarengan (6 desa), Kecamatan Robatal (9 desa), Kecamatan Sampang (7 desa), dan di Kecamatan Torjun (4 desa).
“Krisis air versih dengan kategori Kekeringan Langka melanda tiga desa di Kecamatan Banyuates dan tiga desa di Kecamatan Jrengik. Sementara krisis air bersih dengan kategori Langka Terbatas meliputi satu desa di Kecamatan Camplong, dua desa di Kecamatan Ketapang dan sembilan Desa di Kecamatan Omben,” ucapnya. (MUHLIS/OBETH)