SUMENEP, koranmadura.com – Pagi itu, matahari baru saja meninggi di Dusun Sabuwa, Desa Pajanangger, Kecamatan Arjasa, Pulau Kangean Sumenep. Di sebuah gudang milik Hasan, seorang petani setempat, asap tipis terlihat mulai mengepul. Dalam hitungan menit, api membesar dan melahap bangunan penyimpanan itu.
Insiden kebakaran ini terjadi pada Minggu, 30 Maret 2025, sekitar pukul 08.00 WIB, saat istri Hasan tengah memasak kamboya, hidangan khas yang biasa disajikan saat hari raya.
Sementara di sisi lain gudang, dalam waktu yang bersamaan, Siti Sauda, seorang perempuan berusia 55 tahun, tengah menuangkan bahan bakar minyak jenis pertalite ke dalam botol satu liter untuk dijual eceran.
“Setelah beberapa menit kemudian, terjadilah kebakaran dengan api yang lumayan besar. Sehingga di sekitar area gudang milik korban ikut terbakar,” tutur Plt. Kasi Humas Polres Sumenep, AKP Widiari, membenarkan peristiwa tersebut.
Warga yang mengetahui kejadian ini bergegas menyiramkan air. Mereka berusaha memadamkan api. Namun dengan alat seadanya, kobaran api tetap sulit dikendalikan.
Api baru bisa dijinakkan sekitar pukul 10.30 WIB setelah warga bahu-membahu memadamkannya. Sayangnya, kerugian tak bisa dihindari.
Sebuah mobil pikap Carry dan traktor tak terselamatkan. Sembilan karung padi, sebuah kipas padi, serta 30 buah tabung elpiji tiga kilogram ikut dilahap si jago merah. Tak hanya itu, seekor sapi nyaris terpanggang.
“Diperkirakan, kerugian materi akibat kebakaran mencapai Rp150 juta. Kami mengingatkan warga agar selalu waspada demi mencegah insiden serupa,” tambahnya. FATHOL ALIF