BANGKALAN, koranmadura.com – Bupati Bangkalan, Madura, Jawa Timur Lukman Hakim mengingatkan para petani agar tidak menjual hasil gabah pertanian ke luar daerah. Hal ini dalam upaya kemandirian para petani untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi.
“Selama ini, sektor pengolahan masih bergantung pada daerah lain. Gabah yang dihasilkan dijual ke luar, lalu hasil berasnya kita beli kembali. Jika petani bisa mengolah sendiri akan membuka peluang dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi,” kata dia, Jumat 11 April 2025.
Menurut Lukman, penguatan sektor pertanian secara menyeluruh, dari hulu ke hilir bisa menjadi program prioritas untuk lima tahun ke depan. Tentu hal ini membutuhkan sarana dan prasarana yang memadai.
“Untuk mendukung kemajuan sektor pertanian, kita juga harus memahami berbagai kebutuhan petani, seperti pemenuhan alat dan mesin pertanian, ketersediaan air dan irigasi, pendampingan, hingga penguatan sektor pengolahan,” kata dia.
Oleh sebab itu, lanjut pria nomor satu di Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Bangkalan, pihaknya akan melakukan rapat tindak lanjut dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk melakukan lajian dan pendataan atas kebutuhan sarana dan prasarana pertanian.
“Tentu juga kami akan sesuaikan dengan anggaran yang tersedia, mengingat tahun ini ada kebijakan efisiensi anggaran. Kami nanti akan berkoordinasi dengan dinas terkait dulu,” kata sia.
Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Bangkalan, Puguh Santoso, menambahkan pada Maret dan April, pihaknya menargetkan panen padi seluas 23.114 hektar dengan proyeksi produksi 120.193 ton gabah.
“Alhamdulillah hasil panen padi saat ini cukup meningkat, kondisi padi bagus dan tidak mengalami gagal panen,” pungkasnya. (MAHMUD/SOE)