SUMENEP, koranmadura.com – Jumlah penderita Tuberkulosis (TBC) di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, dalam empat bulan terakhir terbilang tinggi.
Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) setempat mencatat ada 551 kasus sejak Januari hingga pertengahan April 2025.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes P2KB Sumenep, Achmad Syamsuri menyampaikan, ratusan penderita tersebut tersebar di 30 puskesmas yang ada di wilayah daratan maupun kepulauan.
“Dari total 551 penderita, sebanyak 27 orang merupakan anak-anak, sisanya 524 orang dewasa,” ungkap Syamsuri.
Menurutnya, gejala umum yang sering dialami penderita TBC adalah batuk berkepanjangan yang tak kunjung sembuh. Beberapa penderita juga mengalami demam tinggi dan suhu tubuh yang tidak stabil.
“Mayoritas mereka terpapar TBC karena kontak erat dengan penderita, terutama dalam satu rumah. Seperti dari bapaknya, ibunya, atau kakeknya,” terang Syamsuri.
Sementara mengenai penangananya, menurut dia, para penderita akan menjalani pengobatan selama enam bulan, dengan pengawasan petugas TBC di masing-masing puskesmas.
“Dua bulan pertama merupakan masa pengobatan intensif. Pemberian obat dan pengawasan dilakukan lebih ketat,” jelasnya.
Kemudian, pada akhir bulan kedua, lanjut Syamsuri, sampel dahak penderita akan kembali diperiksa untuk mengetahui perkembangan pengobatannya.
“Pada akhir bulan kedua, dicek lagi dahaknya untuk tahu progresnya, membaik atau tidak,” tambahnya. (FATHOL ALIF/DIK)