BANGKALAN, koranmadura.com – Ikatan Keluarga Madura (IKAMA), menolak wacana penerapan kembali pembayaran untuk melintas di Jembatan Suramadu.
Ketua IKAMA, Muhammad Rawi, mengatakan jika wacana itu jadi dilakukan, merupakan langkah mundur pemerintah untuk mengangkat perekonomian masyarakat Madura.
“Kami tolak keras rencana penarikan tarif lagi bagi pengguna jembatan Suramadu, sebab langkah ini tidak berpihak kepada masyarakat Madura,” katanya, usai gelar Musyawarah Wilayah IKAMA di Kecamatan Labang, Bangkalan, Sabtu malam, 5 April 2025.
Wacana pemberlakuan kembali tarif Suramadu ini muncul dari salah satu anggota DPRD Jatim yang menilai dengan digratiskannya jembatan Suramadu menyebabkan tingkat kriminalitas di wilayah akses jembatan tersebut meningkat serta kondisi fasilitasnya kurang terawat.
IKAMA menilai Jembatan Suramadu adalah simbol eratnya hubungan antara Madura dengan wilayah lain di Jawa Timur, seharusnya tidak diperlakukan seperti jalan tol biasa.
“Madura masih menghadapi berbagai tantangan ekonomi, dan tarif ini akan menambah beban masyarakat kami,” kata dia.
Menanggapi tingginya kriminalitas di jembatan Suramadu, menurut Haji Rawi, panggilan akrabnya, adalah meningkatkan kerjasama atau sinergitas berbagai pihak di Madura dan Surabaya.
“Kita harus bekerja sama. Pemerintah Bangkalan dan Surabaya, TNI-Polri, tokoh masyarakat, ulama, serta seluruh elemen masyarakat harus bahu-membahu menjaga keamanan dan ketertiban di sekitar Suramadu,” kata dia.
Perlu diketahui, IKAMA salah satu promotor penggratisan Jembatan Suramadu pada 2018 lalu. Hingga akhirnya, Presiden Joko Widodo meresmikan pembebasan tarif di Suramadu dan mengubah status jalan tol menjadi non-tol.
Oleh sebab itu, jika ada wacana penarikan tarif lagi bagi pengguna jembatan Suramadu, IKAMA secara tegas menolak wacana tersebut. Pihaknya berharap, pemerintah pusat agar tidak menanggapi wacana tersebut.
“Jangan salahkan kami jika orang Madura tidak percaya lagi kepada anggota DPRD yang ada di Jawa Timur yang mewacanakan tersebut, karena jembatan Suramadu ini berkiatakan hajat seluruh warga Madura,” kata dia. (MAHMUD/DIK)