JAKARTA, koranmadura.com – Pengacara kondang Indonesia, Hotman Paris Hutapea ikut angkat bicara terkait aksi heroik siswa SMP asal Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT), Yohanis Gama Marschal Lau alias Joni yang memanjat tiang bendera untuk memperbaiki tali agar Sang Saka Merah Putih tetap berkibar.
Atas dasar itulah, Hotman akan menghadiahkan uang sebesar Rp 25 juta kepada Yohanis untuk jajan permen.
Hal itu diungkapkan oleh Hotman Paris melalui postingan video yang ada di akun Instagram miliknya @hotmanparisofficial, Sabtu 18 Agustus 2018. Terlihat, dari garasi garasi mobil mewahnya, dia menyatakan salut dengan sikap Yohanis yang spontan memanjat tiang bendera setinggi 23 meter tersebut.
“Salam dari garasi Hotman Paris. Kepada anak remaja Yohanis, pemuda NTT yang punya nyali berani memanjat bendera dan spontan pada saat tali bendera putus di NTT, saya salut. Dalam ratusan IG saya dan ceramah, saya selalu mengatakan nyali yang positif sangat perlu dibina, sangat perlu dibangun untuk kesuksesan,” kata Hotman.
Atas nyari dan sikap heroik Joni, Hotman pun mengganjar Yohanis dengan hadiah uang sebesar Rp 25 juta. Uang itu diberi untuk jajan Yohanis.
“Kepada Yohanis pemuda NTT, nanti gua kasih uang jajan ya, gua kasih uang jajan Rp 25 juta, tolong kasih tahu rekening orang tua kamu untuk beli permen. Remaja NTT yang patut dikagumi,” katanya.
Hotman pun membandingkan antara anak muda jaman sekarang sedikit-sedikit mengeluh. Hotman mengatakan, sikap mengeluh dan nyinyir itu harus dibuang.
“Jangan seperti pemuda-pemudi lainnya yang bisanya cuma nyinyir, nyinyir, nyinyir tapi prestasi nggak ada. Nyinyir, nyinir, nyinyir tapi ekonomi bokek, itu harus dibuang sifat seperti itu,” katanya.
Ia menambahkan bahwa uang untuk Joni akan dikirim. “Pemuda NTT, uang permen 25 juta dari Hotman Paris saya akan kirim,” tambahnya.
Seperti diketahui, Yohanis merupakan siswa SMP yang nekat memanjat tiang bendera setinggi 23 meter. Saat itu, tengah berlangsung upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI di sebuah lapangan di Kabupaten Belu. Tali yang sedianya mengibarkan Sang Saka Merah Putih putus, sehingga kegiatan upcara terhenti sejenak.
Namun, Yohanis dengan spontan memanjat tiang bendera tersebut tanpa alas kaki hingga ke ujung dan membenarkan tali yang terputus itu. Aksi Yohanis ini divideokan oleh beberapa orang di sekitar.
Sebelumnya video viral itu disebut terjadi di Atambua, salah satu kecamatan di Kabupaten Belu. Tapi sebenarnya TKP ada di desa Silawan, kecamatan Tasifeto, Kabupaten Belu, sekitar 14 kilometer dari Atambua. (detik.com/SOE/VEM)