SUMENEP, koranmadura.com – Mendekati pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 berbagai upaya dilakukan untuk memenangkan calon yang diusung, termasuk perbuatan atau opini yang mengarah pada perbuatan yang tidak menyenangkan.
Hal itu dikatakan oleh Sekretaris Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Sumenep, Abrari. Menurutnya, saat ini setiap partai memiliki isu strategi tersendiri, termasuk pada Partai Besutan Megawati Soekarno Putri.
“Mesin-mesin dari partai lain yang berusaha untuk melakukan pendiskreditan. Jadi seolah-olah PDIP itu yang tidak religius. Padahal sebetulnya tidak. Karena urusan religius atau tidak menurut saya semua memiliki dimensi religiusitas sebagai mana semua partai memiliki dimensi nasionalitas,” katanya.
Namun menurut Abe, sapaan akrab Abrari, isu tersebut dianggap wajar di dunia politik. “Saya kira itu biasa. Jadi, di momentum pemilu itu selalu ada gesekan-gesekan. Saya berharap masyarakat bisa dewasa berfikir dan menentukan pilihan, partai yang mana yang akan dipilih untuk mereka menangkan di 2019,” jelasnya.
Namun, Abe menegaskan, semua isu yang bergulir dimasyarakat akan terus dilawan. Dirinya sebagai salah satu pemangku kebijakan di DPC PDIP Sumenep akan terus melawan setiap gerakan masyarakat, terutama perbuatan yang bisa mencederai proses demokrasi.
“Jadi kalau kami diserang, kami akan melawan dengan perbuatan. Tentu saja dengan perbuatan baik supaya masyarakat mengerti bahwa partai kami adalah partai yang anti kekerasan, partai kami adalah partai yang soft yang peace, kira-kira seperti itu. Kemudian kalau ada dimensi perang sosmed atau hoax akan gugur sendirinya ketika melihat kami berbuat di masyarakat,” tegasnya. (JUNAIDI/ROS/VEM)