SAMPANG, koranmadura.com – Karena dinilai tidak jelas penanganannya, belasan aktivis yang tergabung dalam wadah Aliansi Sapu Bersih Sampang (Arbhes) menggelar audiensi dengan tim Saber Pungli di Pendopo Wakil Bupati setempat Jalan Trunojoyo, Kamis, 6 September 2018.
Koordinator Arbhes, Tamsul mengatakan, pihaknya menggelar audiensi dengan tim saber pungli lantaran dari sejumlah hasil OTT yang dilakukan terkesan dibiarkan tanpa ada sanksi yang tegas. Bahkan jika mengaca pada hasil OTT 2017 lalu, puluhan tersangka yang terjaring OTT penanganannya buram alias masih timbul tanda tanya dari masyarakat.
“Banyak masyarakat mempertanyakan hasil penindakan OTT di Sampang yang dilakukan sejak 2017 lalu. Seakan lenyap. Maka dari itu kami melakukna audiensi dengan Tim Saber Pungli,” ucapnya, Kamis, 6 September 2018.
Tidak hanya itu, Arbhes juga mempertanyakan kinerja tim Saber Pungli yang terkesan kurang solid, bekerja sendiri-sendiri. Selain itu, juga tidak ada kantor sekretariat khusus Tim Saber Pungli.
“Kami melihat mereka seperti bekerja sendiri-sendiri alias tidak berkoordinasi dengan baik, sehingga perlu pembenahan. Dan dari hasil pertemuan itu sudah dijelaskan bahwa untuk PNS ditangani oleh Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP). Namun demikian pihaknya mengaku akan terus menindak lanjuti kepada Bupati mengenai sanksi tegasnya, sebab dari sekian PNS yang terjaring OTT terindikasi masih dipromosikan jabatan,” paparnya.
Ketua Tim Saber Pungli, Kompol Suhartono tidak mengelak bahwa selama ini kinerjanya masih belum terarah karena terjadi kendala-kendala di intenal Tim Saber Pungli. Namun demikian, setelah berbenah kinerja Saber Pungli semakin solid dan baik.
“Kami sudah perintahkan kepada bagian sekretariat untuk membuat Standar Operational Procedure (SOP) agar segera dibahas. Sedangkan untuk kasus OTT 2017 lalu, sudah dijelaskan oleh satgas masing-masing seperti satgas tindak, yustisi Saber pungli maupun dari APIP sendiri,” ujarnya.
Suhartono menambahkan, sebelum dibuatkan SOP, acuan kerja tim Saber Pungli mengacu pada Perpres No 87 Tahun 2016. Namun tujuan Saber Pungli bertujuan untuk memperbaiki kinerja ASN.
“Yang kami harapkan dari OTT pasar Srimangunan kemarin yaitu agar pengelolaan pasar lainnya sesuai dengan prosedur, supaya dapat meningkatknan PAD,” tandasnya. (Muhlis/SOE)