PAMEKASAN, koranmadura.com – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pamekasan, Madura, Jawa Timur, terus mengawasi aktivitas warung kopi (Warkop) di pasar 17 Agustus Pamekasan. Pasalnya Warkop di pasar tradisional tersebut sering dijadikan tempat pekerja seks komersial (PSK).
Satpol PP Pamekasan telah membongkar satu Warkop di pasar 17 Agustus yang dijadikan tempat esek-esek di bulan Agustus 2017 lalu, bahkan petugas menciduk satu PSK asal Jember saat sedang asyik indehoy.
Kasi Penyelidikan dan Penyidikan Satpol PP Pamekasan, Ainurrahman mengatakan, sejak ada penangkapan PSK di pasar 17 Agustus, petugas Satpol PP terus mengawasi hingga saat ini, karena khawatir masih ada PSK yang bandel beroperasi.
“Tidak hanya di pasar 17 Agustus, kami juga terus mengawasi tempat lain yang dicurigai jadi tempat PSK. Misalnya, rumah kos,” kata Ainurrahman, Sabtu, Oktober 2018.
Menurutnya, pengawasan PSK di Pamekasan melibatkan sejumlah instansi. Diantaranya Polri-TNI dan Dishub.
“Sampai sekarang kami lakukan patroli rutin, tapi tidak ada temuan lagi. Kami terus pantau, tidak hanya siang, tapi juga malam,” pungkasnya.(RIDWAN/SOE)