PROBOLINGGO – Dishub Kota Probolinggo akan melakukan rencana penanganan manajemen dan rekayasa lalulintas. Rekayasa itu meliputi Jalan Panglima Sudirman, mulai dari sebelah barat Pasar Baru sampai depan Rumah Sakit Bersalin Siti Aisah akan
“Dishub akan membuka median jalan yang berada di depan Pasar Baru kebarat. Rekayasa lalin permanen itu dilakukan lantaran kondisi kemacetan karena volume kendaraan sudah tidak bisa lagi diatasi. Satu-satu cara dengan membuka median jalan,”ujar Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Probolinggo, Sunardi, kepada wartawan, Selasa (17/9).
Sunardi mengatakan setelah melakukan kajian arus lalu lintas, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Probolinggo akan kembali mengambil sejumlah langkah untuk mengurangi tingkat kemacetan. Di antaranya, akan membangun median untuk rencana melakukan manajemen dan rekayasa lalu lintas.
“Anggarannya Rp.100 juta. Mudah-mudahan tingkat kemacetan semakin berkurang lagi setelah dibangunnya median jalan, volume kendaraan selama ini membebani Jalan Panglima Sudirman dari pusat kota hingga depan Pasar Baru. Setelah pengoperasian median jalan tersebut rampung, dipastikan arus lalu lintas kembali lancar,”tandasnya.
Sementara itu, Menurut Kasi Angkutan Jalan, M.Dharoji, ST mengungkapkan pergeseran paradigma telah terjadi sehubungan dengan pemilihan manajemen lalu lintas sebagai solusi permasalahan transportasi perkotaan. Pendekatan konvensional yang menitikberatkan pada pembangunan fisik (phisycal development approach) seperti pelebaran jalan atau prasarana lainnya.
“Isu pokok dari pendekatan ini adalah masalah kemacetan yang makin serius dan ketidakmampuan jaringan jalan yang ada untuk mengakomodasi intensitas permintaan lalu lintas yang semakin tinggi,”ucapnya.
Kemudian lahir suatu metode yang digunakan dalam kebijakan transportasi yang didasarkan bahwa pengembangan jaringan jalan merupakan prioritas untuk mengantisipasi pertumbuhan kendaraan bermotor.
Upaya manajemen lalu lintas, lanjut M.Dharoji,, dapat dilakukan dengan dua konsep manajemen kapasitas, berkaitan dengan tindakan pengelolaan lalu lintas untuk meningkatkan kapasitas prasarana, sehingga merupakan pendekatan penawaran. Sedangkan manajemen permintaan, berkaitan dengan tindakan pengaturan dan pengendalian terhadap permintaan lalu lintas.
“Menajemen prioritas, adalah dengan memberikan prioritas bagi lalu lintas tertentu yang diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dari keselamatan. Manajemen ruas jalan ditujukan untuk memenuhi tingkat kinerja / pelayanan yang tetap terjaga tingkat keselamatan lalu lintas wawasan lingkungan (kadar polusi yang rendah) penyelesaian masalah yang ekonomis. perencanaan yang terarah dan terinci,”pungkasnya.(hud).