PAMEKASAN – Banyaknya pelanggaran lalu lintas yang dilakukanpelajar, menjadi perhatian Satuan Lalulintas Polres Pamekasan. Untuk mengurangi jumlah pelajar yang melakukan pelanggaran lalin, kepolisian memberikan pembinaan kepada pelajar melalui kerjasama dengan sekolah. Kepolisian mengajak mereka menjadi pelopor patuh berlalu lintas.
Langkah itu dilakukan untuk menekan angka kecalakaan lalulintas yang melibatkan anak di bawah umur dan sebagai upaya pembinaan sejak dini.
Kepala Satuan Lalulintas Polres Pamekasan, AKP Bambang Soegiharto, usai bertindak sebagai pembina upacara di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Pamekasan. Senin (23/9), dia mengatakan angka kecelakaan yang terjadi pada anak di bawah umum semakin meningkat. Hal itu, kata dia, salah satunya disebabkan oleh lemahnya pengawasan yang dilakukan orangtua terhadap anaknya dan sikap memanjakan yang berlebihan.
“Seharusnya, orangtua tidak membiarkan anak mereka yang belum layak mengendarai kendaraan bermotor membawa kendaraan bermotor ke sekolah,” kata Bambang.
Mantan Kepala Polsek Tlanakan itu juga mengingatkan para pelajar untukmemperhatikan kelengkapan surat-surat dan peralatan keamanan saat berkendara. Karenanya ia meminta agar mereka yang belum memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) tidak membawa kendaraan bermotor saat ke sekolah.
“Kami tidak akan pilih kasih. Karenanya siapa pun yang melanggar Undang Undang Lalu Lintas pasti akan kami sanksi,” katanya.
Ia mengatakan tindakan tegas itu semata-mata untuk menjaga keselamatan para siswa dari kecelakaaan. Sebab, dalam pengamatannya, sebagian besar pelajar, saat mengendarai kendaraan bermotor cenderung tidak memperhatikan keselamatannya dan keselamatan orang lain.
Polisi juga merencanakan mendata pelajar yang membawa kendaraan bermotor ke sekolah. Itu dilakukan untuk mengetahui siswa yang sudah dan belum memiliki SIM.
Menurut Bambang, pihaknya akan mengundang orangtua siswa yang anaknya kedapatan membawa kendaraan bermotor ke sekolah dan belum memiliki izin mengemudi untuk diberikan penyadaran tentang resiko keselamatan di jalan.
Kepala SMAN 1 Pamekasan, Basoir mengatakan ia sangat setuju dengan rencana pembinaan berkendara tersebut. Sebab penyadaran itu dilakukan untuk keselamatan para pelajar dari kecelakaan di jalan.
Kegiatan serupa dilakukan di seluruh sekolah secara bergiliran. Targetnya, akhir tahun ini upaya pembinaan dan penyadaran telah dilakukan di semua sekolah lanjutan di Pamekasan. Selain itu, polisi akan melakukan operasi yang salah satunya menjaring pelajar di bawah umur yang mengemudikan kendaraan bermotor.
“Kami tidak melarang para pelajar itu membawa kendaraan bermotor. Tapi tolong, untuk yang belum memiliki SIM, sebaiknya diantar orangtuanya,” kata Bambang. (CR-1/muj/rah)