BANGKALAN – Sebanyak 2.392 siswa di 79 Sekolah Menengah Atas (SMA)/sederajat di Bangkalan yang tergolong tidak mampu akan diprioritaskan dalam pengajuan sebagai penerima Bantuan Siswa Miskin (BSM) 2013. Namun, dari jumlah tersebut dimungkinkan tidak menerima BSM secara keseluruhan. Sebab kuota penerima BSM ditentukan oleh Pemerintah Pusat.
“Jumlah itu yang kami daftarkan ke pusat untuk mendapatkan BSM tahun 2013. Mengenai kuota penerima itu kewenangan pusat,” uangkap Kabid. SMP/SMA/SMK Abdullah Mu’ad melalui Kasie Kelembagaan SMP/SMA/SMK, Wiwik.
Menurut Wiwik, data tersebut pihaknya terima dari sekolah SMA sederajat yang tergolong tidak mampu. Selanjutnya diajukan ke pusat untuk mendapatkan BSM demi keberlangsungan pendidikannya. Sebab BSM diprioritaskan bagi siswa miskin. Namun, kata Wiwik, dari jumlah siswa yang diajukan belum tentu mendapatkan semua. Sebab, yang menentukan kebijakan menerima atau tidak adalah pusat.
“Kewenangan kami hanya sebatas mendata siswa tergolong tidak mampu. Mengenai penentuan dapat atau tidaknya BSM itu kewenangan pusat,” paparnya.
Setiap jatah BSM untuk siswa miskin, menurut Wiwik, bervariasi. Untuk siswa kelas III hanya mendapatkan sebanyak Rp 500.000. Sedangakan bagi kelas I dan II masing-masing mendapatkan Rp 1000.000. Mengenai penyalurannya langsung ke setiap siswa yang menerima bantuan melalui kantor pos.
“Jatahnya memang bervariasi, karena yang kelas III itu akhir semester. Jadi nominalnya lebih sedikit dibandingkan dengan kelas I dan II,” jelasnya.
Kendati yang menentukan kouta peneriam BSM adalah Pusat, namun Wiwik tetap menaruh harapan besar semua siswa yang diajukan dapat menerima semua. Hal itu, demi kelangsungan biaya pendidikan bagi siswa yang tergolong tidak mampu. (dn/rah)