SUMENEP, koranmadura.com – Warga kepulauan yang telantar di Pelabuhan Kalianget, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, selama beberapa hari terakhir mengaku belum menerima bantuan, seperti makanan, dari pemerintah setempat.
Padahal, bekal mereka sudah mulai menipis. Untuk menyambung hidup, warga Kepulauan Masalembu dan Kangean harus ekstra hemat. Sebagian mereka mengaku hanya makan satu kali sehari. Bahkan ada yang memberi sayur urap seharga Rp 1000 per bungkus.
Mereka tertahan di Pelabuhan Kalianget, karena aktivitas pelayaran lumpuh mengingat kondisi gelombang tidak bersahabat.
Lama mereka di pelabuhan bervariasi. Ada yang sudah satu minggu, enam hari, dan ada pula yang baru tiga hari.
Baca: Cuaca Buruk, Calon Penumpang Kapal Tujuan Masalembu Telantar di Pelabuhan Kalianget
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Sumenep, R. Akh. Aminullah tak menampik, bahwa sejauh ini pihaknya memang belum memberikan bantuan kepada warga yang tertahan di pelabuhan. Pihaknya mengaku masih akan melakukan pendataan.
“Kami nanti akan turun, memerintahkan Kabid beserta Kasi yang menengani untuk melakukan pendataan lagi. Mungkin besok akan kami bantu konsumsinya. Dinsos siap membantu,” katanya, Rabu, 2 Januari 2019.
Menurut pria yang akrab disapa Minul itu, selama ini dirinya belum menerima laporan dari pihak syahbandar. Sedangkan dasar untuk bisa memberikan bantuan harus ada laporan dari syahbandar. Salah satunya terkait berapa hari kapal tidak beroperasi dan jumlah calon penumpang yang telantar.
“Syahbandar baru memberitahukan kepada kami barusan, bahwa ada calon penumpang yang telantar karena ada penundaan keberangkatan kapal. Jumlahnya sekitar 45 orang. Biar nanti Kabid saya koordinasi dengan syahbandar untuk dilakukan pendataan. Karena kalau hanya 30 atau 35 orang, terus kami anggarkan 50, kan, tidak bagus itu,” tambahnya. (FATHOL ALIF/DIK/VEM)