SUMENEP, koranmadura.com – Sejak pertama kali digulirkan hingga tahun ini, anggaran Dana Desa (DD) yang mengalir untuk Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, sudah tembus Rp 1 triliun lebih. Apa dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi di kabupaten paling timur Pulau Madura?
Seperti diketahui, DD pertama kali digulirkan pada tahun 2015. Berdasarkan catatan media ini, waktu itu Sumenep mendapat kucuran dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) itu sebesar Rp 94,8 miliar.
Kemudian tahun berikutnya, anggaran DD yang diterima seluruh desa di Sumenep mengalami peningkatan cukup signifikan. Secara keseluruhan di 2016 kabupaten yang terdiri dari 27 kecamatan ini mendapat kucuran sebesar Rp 212,9 miliar.
DD untuk Sumenep kembali mengalami peningkatan di tahun 2017, yaitu menjadi Rp 271,7 miliar. Sampai di sini, apabila ditotal sejak 2015, Sumenep telah menerima DD sebesar Rp 577 miliar lebih atau sudah lebih setengah triliun.
Tahun lalu, DD untuk Sumenep kembali mengalami kenaikan walaupun tak terlalu signifikan dibanding tahun sebelumnya. Di 2018, kabupaten yang terdiri dari 330 desa yang tersebar di wilayah daratan dan kepulauan ini mendapat kucuran sekitar Rp 278 miliar.
Sementara pada tahun ini, menurut Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), Ahmad Masuni, DD untuk Sumenep naik sekitar 60 miliar dari tahun lalu, yakni menjadi sekitar Rp 338 miliar. Sehingga jika dijumlah sejak pertama digulirkan hingga tahun ini, DD untuk Sumenep telah mencapai sekitar Rp 1,1 triliun lebih.
Lalu apa dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat desa? Sebelumnya Masuni mengatakan bahwa keberhasilan program itu untuk peningkatan ekonomi di desa belum diketahui. Sebab sampai saat ini, kata dia, belum ada tim yang melakukan penilaian dan kajian. Sehingga korelasi keberhasilan program DD, termasuk ADD, untuk peningkatan ekonomi di desa belum diketahui.
“Dampak perhitungan masih belum dihitung, belum ada rumusan bagaimana pengaruh DD pada kemiskinan masih belum ada. Ini perlu ada tim perumus yang menghitung efek DD terhadap perekonomian di desa. Karena variabel dari DD itu salah satunya kemiskinan yang menjadi indikator penentu besar kecilnya DD untuk masing-masing desa itu,” ujarnya. (FATHOL ALIF/SOE/VEM)