BANGKALAN, koranmadura.com – Dana insentif untuk guru ngaji dan Madrasah Diniyah (Madin) yang manjadi program unggulan Bupati Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur Abdul Latif Amin Imron dan Mohni sampai saat ini tak kunjung cair. Seharusnya, insentif cair per tirwulan sekali ini.
Ketua komisi D DPRD Bangkalan, Nur Hasan pun angkat bicara. Menurutnya, belum cairnya dana insentif guru dan madin ini lantaran terkendala Pemilihan Umum (Pemilu) 2019. Namun, lanjut Nur Hasan, pemilu sudah usai, semestinya sudah dicairkan.
“KPK memang pernah memberikan Surat Edaran (SE) agar tidak mencairkan dana hibah dan lain sebagainya sebelum Pemilu, karena sekarang sudah selesai Pemilunya jadi semestinya sudah dicairkan,” katanya, Senin 13 Mei 2019.
Baca: Rencana Pemberlakukan Aturan Peserta Didik Masuk SMP Berijazah Madin ‘Tertolak’ Pemprov Jatim
Untuk itulah, pihaknya bakal segera panggil dinas terkait, dalam hal ini ialah Dinas Pendidikan (Disdik) setempat untuk mempertanyakan persoalan dana insentif guru ngaji dan madin tak kunjung cair.
“Sebenarnya dari kemarin sudah ada niatan ingin memanggil Dinas Pendidikan, akan tetapi masih belum menemukan waktu yang tepat,” pungkasnya.
Selain mempertanyakan dana insentif, pihaknya juga akan mempertanyakan tahapan proses verifikasi kepada setiap penerima dana insentif yang dilakukan oleh tim koordinator kecamatan dan kabupaten.
“Kami juga akan menanyakan terkait proses verifikasinya tersebut kepada pihak Disdik dan tim koordinator yang bertugas melakukab verifikasi,’” ujarnya menambahkan. (MAIL/SOE/DIK)