KORANMADURA.com – Seorang biarawati Hindu di India yang terjerat kasus terorisme terkait pengeboman sebuah masjid, baru saja terpilih menjadi anggota parlemen India. Pekan lalu, Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi mengecam biarawati itu karena merayakan pembunuh pahlawan kemerdekaan, Mahatma Gandhi.
Seperti dilansir AFP, Jumat (24/5/2019), biarawati bernama Sadhvi Pragya Thakur yang dikenal nasionalis dan gemar menghasut itu, dituduh berpartisipasi dalam serangan teror tahun 2008, yang menewaskan enam orang dan melukai lebih dari 100 orang lainnya.
Thakur hingga kini masih menunggu persidangan untuk dakwaan terorisme dan konspirasi kriminal, setelah bebas dengan jaminan tahun 2017 lalu. Dia sempat mendekam di dalam penjara selama 9 tahun sebelum bebas dengan jaminan.
Wanita berusia 49 tahun ini meraup kemenangan dalam pencalonannya sebagai anggota parlemen mewakili Partai Bharatiya Janata (BJP), yang menaungi PM Modi. Dalam hasil pemilu yang diumumkan Kamis (23/5) waktu setempat, Thakur meraup 62 persen suara untuk kursi parlemen mewakili wilayah Bhopal.
Diketahui bahwa Thakur baru bergabung dengan BJP pada April lalu dan mengejutkan banyak pihak ketika diumumkan sebagai salah satu kandidat anggota parlemen dalam pemilu. Selama kampanye, sosok Thakur diselimuti kontroversi. Dia pernah menyatakan kepada wartawan bahwa pembunuh Mahatma Gandhi merupakan seorang ‘patriot’.
Thakur juga membuat heran banyak pihak dengan mengklaim bahwa minum urine sapi bisa membantu menyembuhkan kanker yang dideritanya. Dia juga memuji berbagai manfaat meminum ramuan susu, mentega dan kotoran sapi.
Kelompok oposisi, Partai Kongres India, mengecam Thakur sebagai simbol naiknya nasionalisme ekstrem Hindu di India.
PM Modi terpaksa menegur Thakur setelah kecaman menghujaninya terkait komentar soal pembunuh Gandhi. “Dia meminta maaf di depan umum untuk komentar itu, tapi saya tidak akan memaafkannya di level personal,” tegas PM Modi dalam wawancara dengan televisi setempat.
Partai BJP sendiri juga membela Thakur, dengan Ketua BJP Amit Shah menyebut dakwaan terorisme yang menjerat Thakur adalah tuduhan palsu.
Kepolisian setempat menyatakan bahwa sepeda motor milik Thakur digunakan untuk membawa peledak yang dipakai dalam serangan tahun 2008. Polisi juga menyebut Thakur terlibat dalam pertemuan untuk membahas rencana serangan itu.
Persidangan terhadap Thakur berlangsung lamban dan aturan pemilu di India membolehkan siapa saja untuk menjabat selama tidak ada vonis dari pengadilan. Beberapa kandidat anggota parlemen India lainnya diketahui tengah menghadapi dakwaan pembunuhan.
Dakwaan terorisme yang menjerat Thakur tidak merugikannya, terbukti kalangan pemilih di Bhopal masih banyak yang meminta diberkati saat acara-acara publik. Thakur menyebut kemenangannya atas kandidat Partai Kongres di Bhopal sebagai ‘kemenangan kebaikan atas keburukan’. (DETIK.com/ROS/VEM)