SUMENEP, koranmadura.com – Warga kepulauan yang tergabung dalam Komunitas Warga Kepulaun (KWK) mendatangi kantor Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, Jumat, 24 Mei 2019.
Kedatangan sejumlah warga pulau ke Kantor Dishub Sumenep kali ini untuk mempertanyakan keseriusan pemerintah, dalam hal ini provinsi dan kabupaten, melaksanakan program mudik-balik gratis.
“Kami datang ke sini dalam rangka uadiensi dengan Dinas Perhubungan dan beberapa pihak terkait lainnya, seperti operator, tentang tiket mudik-balik gratis,” ujar Ketua KWK, Safiudin.
Menurut dia, sampai sekarang masih ada sekitar 50 persen warga kepulauan yang hendak pulang kampung. Sementara tiket atau kuota program mudik-balik gratis yang pendaftarannya bisa secara online sudah habis atau penuh.
Atas kejadian itu, warga Pulau Kangean ini mengaku tidak ingin berspekulasi lebih jauh, misalnya ada sabotase dari oknum-oknum tertentu.
“Tapi kami hanya ingin menyampaikan kepada seluruh pihak terkait agar ke depannya pemberian tiket mudik-balik gratis ini sebaiknya dibatasi. Misalnya satu orang hanya bisa mendapat maksimal lima tiket,” tambahnya.
Di samping itu, Safiudin juga menilai sejauh ini sosialisasi terkait program mudik-balik gratis belum cukup maksimal. Terutama cara mendapat tiketnya yang bisa secara online. Sebab sekitar 75 persen warga kepulauan yang ingin mudik belum semuanya paham informasi teknologi (IT).
“Makanya kami datang ke sini juga untuk mengklarifikasi langsung, sebetulnya berapa kapasitas atau kouta program mudik-balik gratis tahun ini, dan berapa tiket yang sudah diberikan kepada masyarakat,” pungkasnya. (FATHOL ALIF/ROS/VEM)