CIMAHI, koranmadura.com – RP (7), bocah asal Kampung Jati Radio, Cililin, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, terbaring lemah di kamar rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cibabat, Kota Cimahi, Kamis, 30 Mei 2019.
Nyaris seluruh wajahnya dibalut perban, begitu pun dengan dada, perut dan sebagian jari yang terkena luka bakar parah. Tampak air mata menetes dari wajahnya, ia seperti menahan rasa sakit.
Anak ketiga dari pasangan Sulaeman (38), dan Komala (33), itu bernasib malang saat bermain petasan korek bersama sejumlah kawannya, Selasa, 28 Mei 2019 lalu. Ledakan petasan menyambar badan murid kelas satu SD itu.
“Main sama temannya, petasannya dimasukkan ke kaleng bekas yang ada minyaknya (tiner), kemudian meledak dan mengenai anak saya,” kata Sulaeman di RSUD Cibabat.
Sontak, ibunya kemudian membawa anak ketiga dari empat bersaudara itu ke puskesmas untuk mendapatkan pertolongan pertama. RP lalu dibawa ke RSUD Cililin sebelum dirujuk ke Cibabat.
“Saat itu saya sedang bekerja di bangunan, baru kerja setengah hari, mendengar kabar tersebut saya segera pulang ke rumah,” kata Sulaeman.
Rencanaya, kata Sulaeman, RP akan menjalani operasi pada Jumat, 31 Mei 2019. Namun, ia belum mengetahui operasi apa yang akan dijalani oleh anaknya tersebut.
“Alhamdulillah tidak sampai kena mata, ini benar-benar menjadi pelajaran bagi kami untuk mengawasi anak, pelajaran juga bagi orang tua lainnya agar jangan membiarkan anak-anaknya bermain petasan,” kata Sulaeman. (DETIK.com/ROS/VEM)