SUMENEP, koranmadura.com – Dua perahu yang digunakan untuk mengangkut 17 jenazah korban laka laut di sekitar perairan Giliyang, Sumenep, Madura, Jawa Timur, Senin, 17 Juni lalu, dikawal kapal Basarnas, Rabu, 19 Juni 2019, dini hari tadi.
Kapolres Sumenep, AKBP Muslimin menjelaskan, pengawalan proses pemulangan 17 jenazah ke rumah duka oleh kapal Basarnas itu untuk menghindari hal-hal tak diinginkan kembali terjadi.
“Pengawalan itu semata-mata demi keamanan orang-orang, termasuk keluarga korban meninggal, yang ikut dalam proses pemulangan. Karena, tentunya, kita tidak mau setelah ada kejadian ini (laka laut) ada kejadian lagi,” ujarnya.
Selain dikawal kapal Basarnas, menurut Muslimin seluruh penumpang perahu yang mengiringi pemulangan 17 jenazah ke rumah duka juga diminta menggunakan pelampung. “Sekali lagi, kami lakukan semua itu demi keamanan,” tambah dia.
Sekadar diketahui, pemulangan 17 jenazah korban perahu temggelam itu dilakukan dari RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep setelah sebelumnya dilakukan proses identifikasi oleh petugas rumah sakit dibantu tim DVI Polda Jatim dan Urkes Polres setempat.
Sebelum dipulangkan, semua jenazah disalatkan terlebih dulu di musallah rumah sakit, serta dilakukan serah terima secara simbolis oleh Kapolres Sumenep dan Sekda setempat, Edy Rasiyadi, kepada Kepala Desa Gua-Gua, Kecamatan/Pulau Raas.
Dari rumah sakit, belasan jenazah itu dibawah menggunakan 17 mobil ambulance menuju Pelabuhan Dungkek. Jika tak ada kendala, seluruh jenazah diperkirakan tiba di rumah duka sebelum pukul 08.00 WIB pagi ini. FATHOL ALIF/ROS/VEM