SUMENEP, koranmadura.com – Hingga semester kedua tahun 2019, sejumlah desa di lingkungan Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, belum mencairkan dana desa (DD) dan alokasi dana desa (ADD) tahap pertama.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Sumenep, Moh. Ramli mengungkapkan, dari 330 desa yang tersebar di 27 kecamatan baik kepulauan maupun daratan, 9 desa di antaranya belum mencairkan DD sama sekali.
Mantan Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Sumenep itu tidak menyebutkan secara detail desa apa saja yang belum mencairkan DD-ADD hingga sejauh ini. Termasuk alasan desa belum melakukan pencairan.
Padahal idealnya, menurut dia sekarang semua desa mestinya sudah mencairkan DD-ADD tahap pertama. Sehingga pencairan tahap kedua juga bisa dilaksanakan.
“Kalau siklus ideal pencairan dana desa itu, mestinya memang pada akhir Desember tahun sebelumnya desa susah menyelesaikan APBDes. Sehingga awal tahun berikutnya APBDes bisa dilaksanakan,” ujarnya.
Sekadar diketahui, plafon anggaran DD yang dikucurkan Pemerintah Pusat kepada 330 desa di kabupaten paling timur Pulau Madura ini untuk tahun anggaran 2019 naik Rp 60 miliar dari tahun lalu. Tahun ini pagu DD ditetapkan Rp 338 miliar, sedangkan tahun sebelumnya Rp 278 miliar.
Sementara plafon ADD yang ditetapkan Pemkab Sumenep tahun 2019 sama dengan 2018, yakni sebesar Rp 123 miliar. Dengan plafon anggaran DD yang cukup besar ditambah ADD itu, maka pagu keuangan di tiap desa di atas Rp 1 miliar. (FATHOL ALIF/ROS/DIK)