SUMENEP, koranmadura.com – Polres Sumenep, Madura, Jawa Timur, merepons aksi solidaritas puluhan pemuda yang tergabung dalam Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Sumenep, Sabtu, 28 September 2019.
Baca: Berbelasungkawa, Pemuda dan Polisi di Sumenep Salat Gaib untuk Randi
Aksi solidaritas para pemuda ini menyusul jatuhnya korban jiwa dalam gelombang demonstrasi mahasiswa beberapa hari terakhir yang menolak rencana pengesahan sejumlah Undang-Undang dan Revisi UU.
Salah seorang mahasiswa yang meninggal dunia ialah Imawan Randi, mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Halu Oleo (UHO) Kota Kendari, Sulawesi Tenggara. Ia juga diketahui sebagai kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM).
Randi tewas di rumah sakit setelah dia ditemukan roboh di arena demonstrasi di depan Kantor DPRD Sultra, pada Kamis 26 September 2019, siang lalu. Ia tewas akibat tertembus peluruh tajam.
Terkait insiden tersebut, Wakapolres Sumenep, Kompol Andi Febriyanto meminta kepada seluruh pihak terkait dan masyarakat secara umum agar tetap bersma-sama menghargai asas praduga tak bersalah.
“Bapak Presiden sudah memerintahkan Bapak Kapolri untuk mengusut kejadian di Kendari itu. Bapak Kapolri juga sudah membentuk tim investigasi di sana,” ujarnya.
Menurut pria yang akrab disapa Andi, tim investigasi bentukan Kapolri itu masih bekerja. Tinggal menunggu hasilnya seperti apa. “Sekali lagi saya minta untuk sama-sama menghormati, sama-sama menghargai. Jangan membuat opini yang menyudutkan Polri tentunya sampai hasil investigasi keluar dan diumumkan secara nasional,” tegas dia.
Namun sebagai bentuk belasungkawa atas meninggalnya mahasiswa di Kendari yang salah satunya adalah Immawan Randi, berdasarkan perintah Kapolda Jatim kepada Kapolres jajaran, pihaknya telah mengirimkan karangan bunga ke Kantor Muhammdiyah di Sumenep.
“Selain mengirimkan karangan bunga, tindakan-tindakam keagamaan lainnya akan kami ikuti dan kami fasilitasi mereka untuk mengirimkan doa untuk saudara-saudara kita di Kendari itu,” ucapnya. (FATHOL ALIF/SOE/VEM)