SUMENEP, koranmadura.com – Seribu lebih santri dari berbagai daerah menggelar istighasah dan bersih-bersih di area Asta Tinggi, kawasan pemakaman khusus raja-raja Sumenep dan kerabat-kerabatnya di Desa Kebonagung, Sumenep, Madura, Jawa Timur, Senin, 21 Oktober 2019.
Istighasah dipimpin oleh KH. Hafidzi Syarbini, Wakil Rais Syuriyah PCNU Sumenep, kemudian dilanjutkan dengan sambutan tunggal Ketua PCNU Sumenep, KH. A. Pandji Taufiq.
Dalam kesempatan tersebut, sebelum bersih-bersih mulai, juga dilaksanakan penyerahan tempat sampah dan alat-alat kebersihan lainnya oleh PCNU Sumenep kepada pihak pengelola Asta Tinggi.
Ketua PCNU Sumenep, KH. A. Pandji Taufiq mengatakan, kegiatan tersebut merupakan salah satu upaya “mengawinkan” NU dengan Asta Tinggi. “Dengan para pendahulu Sumenep. Sekalian bersih-bersih,” katanya.
Di samping itu, melalui kegiatan tersebut pihaknya juga ingin mengenalkan lebih dekat Asta Tinggi kepada generasi muda, khususnya kaum santri.
“Karena kami memahami para pendahulu kita di Asta Tinggi ini corak keberagamaannya, keberislamannya yaitu Islam Ahlu Sunnah wal Jamaah, Islam yang mengedepankan akhlak mulia,” ujarnya, menjelaskan.
Ke depan, sabungnya, kegiatan tersebut akan dijadwalkan digelar setiap tahun, tepatnya tiap momen Hari Santri Nasional yang diperingati tiap 22 Oktober berdasarkan Kepres No 22 Tahun 2015.
“Ini akan kami jadwalkan menjadi kegiatan rutin tiap tahun. Tiap hari santri kami akan ziarah ke para pendahulu kita di Asta Tinggi dengan harapan mendapat barokah sehingga Sumenep terus lebih baik,” ungkapnya. FATHOL ALIF/VEM