SAMPANG, koranmadura.com – Kasus Kematian ibu hamil dan bayi lahir di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, terjadi penurunan sejak setahun terakhir.
Hal itu disampaikan Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) kabupaten Sampang, Agus Mulyadi. Menurut dia, penurunan angka kematian ibu hamil dari tahun 2018 hingga Oktober 2019 yaitu dari 14 menjadi 10 kasus.
“Terhitung dari Januari hingga Oktober 2019, kematian ibu hamil sebanyak 10 kasus. Sedangkan 2018 lalu sebanyak 14 kasus, yang jelas mengalami penurunan,” katanya, 31 Oktober 2019.
Lanjut Agus sapaan akrab Agus Mulyadi menyatakan, kasus kematian ibu hamil diakibatkna dua faktor, pertama terjadi di saat proses persalinan dimana sang ibu terjadi pendarahan yang disebabkan karena kondisi gizi ibu kutang bagus serta ketidak rutinan mengontrol ke tenaga kesehatan selama mengandung.
Menurutnya, pemeriksaan idealnya yang dilakukan ibu hamil yaitu minimal empat kali semasa kehamilan. Dan kedua terjadi tekanan darah tinggi setelah melahirkan (preeklampsia).
“Dua penyebab ini yang menjadi faktor penyebab kematian,” terangnya.
Sedangkan untuk kasus kematian bayi baru lahir, Agus menyebutkan dua faktor yang banyak terjadi diantaranya kegagalan bernafas (Asfiksia) dan mengalami Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di bawah 2,5 kilo gram saat melahirkan.
“Untuk kasus kematian bayi juga mengalami penurunan, yang awalnya mencapai 145 kasus dan sekarang sudah di bawah 60 kasus,” ungkapnya. (MUHLIS/ROS/VEM)